Gubernur Kaltara: Umat Islam Indonesia Wajib Bersyukur

safari
Gubernur Kaltara, DR. H Irianto Lambrie saat melaksanakan Safari Ramadan menyerahkan bantuan untuk rumah ibadah di Malinau (Foto: Infopubdok Kaltara)

MALINAU.NIAGA.ASIA-Gubernur  Kalimantan Utara (Kaltara), DR. H Irianto Lambrie mengingatkan, umat Islam Indonesia wajib bersyukur kepada Allah SWT, karena  tak hanya diberikan iman dan Islam, tapi juga  berkah kehidupan yang terasa lebih nyaman dan toleran.  Sudah menjadi kewajaran, jika dalam kehidupan ini ada dinamikanya. Tapi alhamdulillah, semuanya dapat dilewati dengan baik, karena adanya kekuatan dalam kebersamaan.

Hal itu diingatkan Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie ketika berbicara dihadapan jamaah di Masjid Agung Darul Jalal, Malinau Kota dalam rangkain Safari Ramadan 1439 H/2018 ke Kabupaten Malinau, hari Sabtu (09/6/2018).

Gubernur dan rombongan disambut Bupati Malinau,  Yansen TP, Wakil Bupati,  Topan Amrullah dan seluruh jajarannya, kemudian berbuka puasa bersama dengan  tokoh agama,  masyarakat dan pemuda, serta jamaah Masjid Agung Darul Jalal. Kemudian malamnya dilanjutkan dengan sholat Isya dan Tarawih berjamaah.

Sehari sebelumnya, Selasa (08/6/2018)  gubernur bersama wakilnya, H Udin Hianggio, Kapolda Kaltara Brigjen Pol, didampingi Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid, juga melakukan Safari Ramadan ke Nunukan, bertemu aparatur pemerintahan daerah Nunukan, sipil dan militer, tokoh agama, masyarakat, pemuda, remaja, dan masyarakat umum, jamaah saat sholat subuh di Masjid  Agung Al-Mujahidin Nunukan Timur.

Gubernur juga menyampaikan, bulan Ramadan membuka kesempatan kepada umat bersilaturahmi, bulan Ramadan bulan yang istimewa, bulan  untuk melakukan koreksi dan evaluasi, kesalahan masa lalu dan tahun sebelumnya. “Semoga kita tidak tergolong sebagai orang yang mendustai nikmat Allah SWT,” kata Irianto.

Menurut Irianto, di sisi lain, fakta  menunjukkan masih  banyaknya orang atau pribadi-pribadi dalam kehidupan sehari-hari terkadang lupa dengan ajaran agama. Kadang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. “Dalam kehidupan saat ini bisa juga dilihat fakta, di tengah era kemajuan teknologi informasi saat ini,  memungkinkan orang untuk menghujat, mencaci maki seseorang tanpa harus mengenal orangnya. Semua dapat diakses melalui perangkat seluler.,” ungkapnya.

Gubernur berharap Ramadan ini dijadikan momen evaluasi bahwa pada akhirnya apa yang kita kerjakan akan dipertanggungjawabkan.  Lalu, ada hari raya Idulftri. Indonesia memiliki tradisi yang bagus untuk saling kunjung mengunjungi, saling maaf-memaafkan, juga ada tradisi halal bi halal. Ini tradisi yang tak dimiliki bangsa lain. Karena itu mari kita menempatkan diri dengan cerdas. jauhkan diri dari perbuatan tercela. (001)

////////