Gubernur: Respon IKN dengan Produk Pangan Berkualitas

Gubernur Kaltim DR. H Isran Noor bersama Kadis Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Siti Farisha Yana saat panen Selada Air di lahan Abdul Gushai, Kamis (14/10/2021) (Foto : Intoniswan/Niaga Asia)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Kehadiran ibu kota negara baru Republik Indonesia di Kalimantan Timur harus direspon dengan mempersiapkan produk-produk pangan yang berkualitas.

“Nanti akan ada konsumen pangan kita pada level menengah ke atas dalam jumlah tertentu di ibu kota negara, di Kaltim ini,” tegas Gubernur Kaltim Isran Noor saat Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura se Kalimantan Timur Tahun 2022, di Ballroom Hotel Gran Jatra Balikpapan, Rabu  (23/3/2022).

baca juga: 

Abdul Gushai, Sarjana Keperawatan Aktif sebagai Petani Hidproponik

Jumlahnya, sebut Gubernur, antara 2,5 juta hingga 5 juta orang di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Mereka pasti membutuhkan produk pangan yang berkualitas. Ini harus diantisipasi,” tegasnya lagi.

Untuk mengantisipasinya, menurut orang nomor satu Benua Etam ini, bukan hanya Dinas Pertanian atau Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikuktura saja.

“Tetapi petaninya, pekebunnya juga nelayannya. Mereka yang berada dalam koordinasi KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan),” ungkapnya.

Sebab bagi Gubernur, keberadaan IKN ini yang benar-benar wajib memanfaatkan peluang serta kesempatan adalah para petani dan nelayan selaku pelaku utama dalam kegiatan pertanian, pangan dan hortikultura.

Karena, kalau pemerintah melalui instansi-instansinya hanya bersifat mempersiapkan program dan pembinaan serta memfasilitasi.

“Sedangkan yang benar-benar melakukan dan melaksanakan kegiatan adalah para petani, pekebun, peladang, nelayan, peternak atau pelaku-pelaku utama di bidang pertanian pangan serta hortikultura,” tandasnya.

Apalagi lanjutnya, sesuai kebijakan Kementerian Pertanian ada tiga target utama dalam memacu produksi pertanian, yakni untuk keperluan pemenuhan konsumsi dalam negeri. Selanjutnya, produksi pertanian berorientasi meningkatkan pendapatan petani atau kesejahteraan pelaku utama.

Ketiga, produksi pertanian untuk komoditi ekspor guna mendatangkan devisa negara. Maka, produk pertanian harus berkualitas agar berdaya saing.

“Itu sangat berperan di kondisi ke depan. Dan dilakukan mulai sekarang,” pungkasnya

Sumber : Biro Adpimprov Kaltim | Editor : Intoniswan

Tag: