Gubernur : Secara Umum Kaltim Aman dan Kondusif

Gubernur Kaltim, Dr. H Isran Noor hadiri malam pisah sambut Kapolda Kaltim dari Irjen Pol Herry Rudolf Nahak kepada Irjen Pol Imam Sugianto yang berlangsung di Rumjab Kapolda Kaltim Jl. Jenderal Sudirman Balikpapan Kalimantan Timur, Senin malam (3/1/2022). (Foto Humas Polda Kaltim)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA– Secara umum Provinsi Kaltim  saat ini dalam keadaan aman dan kondusif. Kecuali Covid-19 yang masih mengancam kehidupan masyarakat. Meskipun penyebaran dan angka kasus positifnya makin melandai, namun hingga kini Kaltim tetap waspada karena varian baru Omicron juga sudah masuk di Tanah Air.

Gubernur Kalimantan Timur, Dr. H Isran Noor menyampaikan hal itu di acara pisah sambut Kapolda Kaltim dari Irjen Pol Herry Rudolf Nahak kepada Irjen Pol Imam Sugianto yang berlangsung di Rumjab Kapolda Kaltim Jl. Jenderal Sudirman Balikpapan Kalimantan Timur, Senin malam (3/1/2022).

“Kita berdoa, semoga wabah Covid-19 segera berlalu dan kita kembali pada kehidupan normal seperti sedia-kala, sehingga pembangunan terus berjalan, perekonomian kembali bangkit, semua daerah di Kaltim aman, damai dan sejahtera karena mendapat jaminan dari jajaran Polri,” tambahnya.

Selain itu, Isran menjelaskan, beberapa hal lain kiranya perlu mendapat perhatian sepert peningkatan keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Kaltim, karena provinsi Kaltim sangat luas (127.347 km²), atau hampir sama dengan luas Pulau Jawa (128.297 km²), penduduknya relatif sedikit (3,7 juta jiwa) dengan beragam agama, etnis dan adat-istiadat.

“Kaltim memiliki sejumlah proyek vital dan strategis seperti  kilang minyak di Kota Balikpapan, kegiatan eksplorasi migas Kabupaten Kutai Kartanegara, LNG dan industri pupuk  di Kota Bontang, serta kegiatan pertambangan dan perkebunan di beberapa daerah yang juga menuntut  penanganan ekstra karena terkait fasilitas dan aset negara serta banyaknya tenaga kerja,” jelasnya.

Kerawanan di Daerah Perbatasan dan Daerah Pulau-pulau Terluar, pencegahan keluar-masuk Narkoba dan aksi Teroris.Kemudian persiapan dan dimulai jalannya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru Republik Indonesia di Kaltim.

“Serta pelaksanaan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) pada 2023 dan 2024 yang memicu naiknya suhu politik,” tutupnya.

Sumber : Humas Polda Kaltim | Editor : Intoniswan

Tag: