Gubernur Tinjau SKD Ikatan Dinas Tahun 2020

Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Sekolah Ikatan Dinas Tahun 2020. Pelaksaan tes dengan menerapkan protokol Covid-19 dilangsungkan di Laboratorium CAT Unit Penyelenggara Seleksi Calon dan Penilaian Kompetensi Pegawai ASN Tarakan-BKN, Kamis (23/7/2020). (Foto Infopubdok Kaltara)

TARAKAN.NIAGA.ASIA-Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H Irianto Lambrie  menyempatkan diri untuk meninjau pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Sekolah Ikatan Dinas Tahun 2020. Pelaksaan tes dengan menerapkan protokol Covid-19 dilangsungkan di Laboratorium CAT Unit Penyelenggara Seleksi Calon dan Penilaian Kompetensi Pegawai ASN Tarakan-BKN, Kamis (23/7/2020).

Seleksi ini diikuti 397 peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Kaltara. Mereka, rata-rata adalah pelajar SLTA yang baru lulus tahun ini dan berniat meneruskan pendidikannya di sekolah kedinasan. Utamanya, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Menurut gubernur, untuk tahun ini, jatah calon praja IPDN yang diberikan kepada Kaltara sebanyak 15 orang. Ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, yang sempat mencapai 34 orang.

Namun, semua itu bukannya tanpa pertimbangan. Adalah persoalan biaya dan kapasitas asrama yang menjadi tolok ukur untuk pemberian jatah itu.

Kepada peserta, gubernur  berharap tetap kompetitif dan mengedepankan kejujuran. Yang patut diketahui, dalam penilaian seleksi seperti ini, biasanya capaian nilai akademis bukanlah yang utama. Namun, yang terpenting adalah karakter, sikap dan perilaku.

“Bahkan dari prosentasenya, penilaian karakter, sikap dan perilaku mendapatkan porsi 60 persen, sedangkan nilai akademis 40 persen,” ungkap gubernur.

Melihat jumlah peserta yang banyak, tentunya persaingan menjadi tidak mudah. Kalau dikomparasi, 1 berbanding 26. Seleksi ini sendiri bertujuan untuk mencari lulusan yang terbaik dan mewakili Kaltara.

“Untuk itu, siapapun yang lulus harus dapat membanggakan Kaltara baik dari segi akademis maupun sikap dan perilakunya,” harap gubernur. “Untuk itu, raihlah kelulusan dengan baik. Caranya dengan belajar yang tekun, berkonsentrasi dan terus berdoa. Juga yang terpenting adalah meminta doa restu orangtua agar Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa melapangkan niat baik kita,” sambungnya.

Gubernur menegaskan, dalam pelaksanaan seleksi Pemprov Kaltara tidak mentolerir aksi suap, nepotisme dan lainnya untuk membantu meluluskan peserta. Sebab, mulai dari seleksi awal hingga akhir, diawasi langsung oleh KPK.

“Jadi kalau ada pejabat yang ikut campur dalam pengaturan kelulusan ini, dapat segera dilaporkan dan ditindak oleh KPK,” tegasnya. (adv)

Tag: