
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menyiapkan langkah strategis untuk menghadapi tekanan kebutuhan pangan yang terus meningkat. Pembangunan sarana pergudangan yang terintegrasi dengan Pasar Induk dirancang bukan hanya untuk menampung stok, tetapi juga menjadi instrumen penting mengendalikan harga dan memastikan distribusi pangan berjalan merata.
Keterbatasan lahan produksi menjadi alasan utama perlunya sistem cadangan pangan. Dari total wilayah Balikpapan, hanya sekitar 10 persen yang dapat digunakan untuk produksi. Kondisi itu, ujarnya, membuat kota bergantung pada pasokan dari luar daerah.
“Gudang memungkinkan pemerintah membeli langsung dari daerah penghasil, lalu menyimpannya sebagai cadangan. Saat terjadi inflasi atau lonjakan harga, stok tersebut bisa segera dilepas ke pasar,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri, saat dikonfirmasi, Minggu (24/8/2025).
Fungsi gudang tidak berhenti pada penyimpanan. Dalam kondisi harga bahan pokok melonjak, seperti beras, cadangan yang tersimpan akan menjadi alat intervensi untuk menjaga kestabilan harga.
Ia mengungkapkan bahwa mekanisme tersebut guna memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses pangan dengan harga yang wajar, sementara rantai distribusi tetap terkendali.
Haemusri pun menekankan, distribusi adalah kunci dalam menjaga ketahanan pangan kota. Pergudangan, sebutnya, akan menjadi simpul penting dalam rantai tersebut, yang menghubungkan stok dari daerah penghasil hingga ke pasar tradisional maupun ritel modern.
Selaim itu, Pemkot Balikpapan menyiapkan lahan milik daerah untuk pembangunan gudang, sehingga tidak diperlukan proses pembebasan lahan baru.
“Skemanya diharapkan mempercepat pelaksanaan sekaligus menekan biaya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, anggaran sekitar Rp600 juta disiapkan untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) Pasar Induk. Dokumen tersebut akan menjadi acuan pembangunan pasar sekaligus kawasan pergudangan, yang ditargetkan berfungsi sebagai pusat perdagangan dan logistik pangan di Balikpapan.
Pembangunan Pasar Induk dan sarana pergudangan diproyeksikan sebagai bagian dari strategi jangka panjang menghadapi pertumbuhan penduduk dan laju urbanisasi.
Bagi Haemusri, kedua faktor itu diperkirakan terus meningkatkan kebutuhan pangan kota.
“Jika sistem cadangan pangan sudah terintegrasi, Balikpapan akan lebih siap menghadapi fluktuasi harga maupun potensi krisis,” pungkasnya.
Penulis : Putri | Editor : Intoniswan
Tag: Infrastruktur