Gugus Tugas Kaltim Bicara Soal Pasien Covid-19 Dimakamkan Tanpa Protokol Covid

Ilustrasi petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) menangani kasus Virus Corona (Covid-19). (Foto : istimewa/Google Images)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pasien dalam pengawasan (PDP) warga Sangasanga, Kutai Kartanegara, diketahui positif Covid-19 usai dimakamkan. Namun demikian, pemakaman usai meninggal di RS IA Moeis Samarinda, tidak dilakukan secara protokol Covid-19.

Imbas dari pemakaman tanpa protokol Covid-19 itu cukup krusial. Sekitar 200 orang diswab massal. Mulai dari keluarga pasien, hingga semua orang yang terlibat hingga pemakaman.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak merespons. Menurut dia, semua pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan PDP yang meninggal, harus mengikuti protokol Covid-19.

“Mengacu kepada pedoman tata laksana penanganan Covid-19 bahwa semua ODP, PDP, apalagi yang sudah terkonfirmasi (positif Covid-19), maka apabila meninggal dunia harus mengikuti protokol covid,” kata Andi, dikonfirmasi Niaga Asia, Kamis (9/7).

Andi sendiri, melaporkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari pasien di Kutai Kartanegara itu pada Selasa (7/7), usai mengantongi hasil laboratorium pasien bersangkutan.

Berita terkait :

Heboh PDP Meninggal Ternyata Positif Corona di Kukar, 200 Orang Diswab Massal

Dia sendiri tidak menjawab, kemungkinan tidaknya melalukan evaluasi terhadap RS IA Moeis di Samarinda, yang masuk sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 di Kalimantan Timur.

“Kami juga baru tahu kasus tersebut (pemakaman tanpa protokol Covid-19, dan hari itu juga kami rilis,” ujar Andi.

Ditanya lebih jauh lagi, apakah RSUD IA Moeis akan diminta penjelasan tertulis soal itu, Andi tidak merespons.

Diketahui, pasien meninggal itu terkonfirmasi positif Covid-19, Rabu (7/7) kemarin, dan berkode KKR73 laki-laki usia 68 tahun. Sebelumnya, masuk rawat RSUD IA Moeis Samarinda sejak Rabu (1/7) lantaran lebih dekat dengan Sangasanga, dan ditetapkan PDP dengan keluhan demam, sesak nafas, dan memiliki Comorbid (penyakit penyerta) jantung.

Pasien meninggal Kamis (2/7) sore, setelah kondisinya memburuk. Namun sebelumnya, sempat dilakukan pengambilan swab, dan diketahui positif Corona per hari Selasa (7/7) kemarin. Humas RSUD IA Moeis Samarinda Mety, ketika dikonfirmasi, malah melempar jawaban ke personal di Gugus Tugas Covid-19 Samarinda. (006)

Tag: