Kalimantan Utara Akan Uji Swab di RSUD Tarakan

Gubernur Kaltara selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie  meninjau dapur umum untuk masyarakat terdampak COVID-19 Makodim 0903/Tanjung Selor,  Sabtu (2/5/2020). (Foto Infopubdok Kaltara)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19, Letjend Doni Mordano mendukung usulan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) rencana uji swab COVID-19 secara mandiri di RSUD Tarakan.

                “ Alhamdulillah, apa-apa yang diusulkannya langsung direspons oleh Pak Doni, selaku Ketua Gugus Tugas, yang kebetulan juga ada dari Kementerian Kesehatan ikut rapat virtual ini. Keinginan Kaltara untuk bisa melakukan uji mandiri PCR sampel swab Covid-19 mendapatkan prioritas perhatian,” ungkap Gubernur Kaltara selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dr. H Irianto Lambrie dalam rapat koordinasi secara virtual lewat video conference dengan Gugus Tugas Nasional, Sabtu (2/5/2020).

Kemudian, Irianto juga menyampaikan pula mengenai rencana uji swab Covid-19 secara mandiri. Yaitu dengan memanfaatkan alat TCM atau Tes Cepat Molekuler yang ada di RSUD milik provinsi di Tarakan. Untuk itu, Pemprov Kaltara sudah alokasikan anggaran Rp 3,3 miliar untuk pengadaan alat pendukung.

“Insya Allah dari Kementerian Kesehatan akan memfollow-up nya,” ungkapnya. “Mudah-mudahan bulan ini kita sudah bisa melakukan uji swab secara mandiri,” sambung Irianto.

Tes mandiri swab di Tarakan, menurut Itianto, sangat penting, karena selama ini sering terkendala dengan lamanya menunggu hasil swab. Apalagi dengan kondisi seperti sekarang, di mana penerbangan sangat dibatasi.

“Apabila cepat menerima hasil swab, kita bisa cepat melakukan penanganan, seperti tracking dan lainnya,” kata Irianto.

Menurut Irianto, dia juga telah menyampaikan dalam rapat koordinasi terkait karantina untuk para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) atau PMI (Pekerja Migran Indonesia) dari Sabah dan Serawak Malaysia.

“ Alhamdulillah, soal ini juga tadi mendapat dukungan. Utamanya mengenai rencana penambahan fasilitas di tempat karantina untuk TKI di Nunukan,” paparnya.

Terakhir, mengenai kesiapan pangan di Kaltara, utamanya pangan pokok, seperti beras, gula, bawang merah, bawang putih dan lainnya. Dari semua  pangan pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat, gula pasir dan bawang yang agak langka di Kaltara.

“Kelangkaan gula pasir  ini ternyata bukan hanya di Kaltara, tapi memang secara nasional. Untuk stok beras, insya Allah masih aman hingga beberapa bulan ke depan,” ujar Irianto.

Usai video conference, gubernur didampingi Kepala Dinsos Kaltara dan Kepala Pelaksana BPBD Kaltara meninjau kesiapan dapur umum untuk membantu masyarakat terdampak. Lokasinya tidak jauh, dari Kantor Gubernur, yaitu di area kolam renang markas Kodim 0903 Tanjung Selor.

Ia berharap pendirian dapur umum yang merupakan kerjasama Pemprov Kaltara dengan Polda dan Korem 092/Maharajalila ini dapat bermanfaat bagi warga Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan pada umumnya.

“Untuk diketahui, dapur umum ini akan memproduksi makanan sebanyak 150 porsi dalam seharinya. Dan sudah dimulai pada Jumat (1/5/2020) kemarin,” kata gubernur.

Pembagiannya langsung diantarkan Tim Tagana ke rumah warga terdampak Covid-19 yang mengacu pada data Dinas Sosial, dan permintaan masyarakat, prioritas  adalah masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.

Selain di Tanjung Selor, di daerah lainnya seperti Kota Tarakan juga akan dibuatkan dapur umum. Dengan jumlah produksi 200 porsi per hari. Sementara Kabupaten Nunukan sebanyak 150 porsi per hari.
Sedangkan Kabupaten Malinau dan Tana Tidung, masih sedang dikoordinasikan dengan Pemda setempat. (adv)

Tag: