Guru dan Tendik Divaksin 100%, Sekolahnya Boleh Mulai Belajar Tatap Muka

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Anwar Sanusi. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Guru dan tenaga pendidik (tendik) di SMAN/SMKN dan sekolah lainnya dalam kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang sudah divaksin 100% sebanyak 2 kali, sudah boleh memulai proses belajar mengajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat, murid yang ke sekolah sudah mendapat izin dari orangtuanya.

“Belajar tatap muka itu, jadwalnya tidak harus dimulai bulan Juli,  sekarang pun boleh asal guru dan dan tenaga pendidik (tendik) di setiap sekolah suah 100 persen divaksin sebanyak 2 kali,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim, Anwar Sanusi ketika ditanya Niaga.Asia, Rabu (14/04/2021).

Tentang guru dan tendik di SMAN/SMKN/SLBN di Kaltim yang sudah divaksin seluruhnya sebanyak 2 kali, Sanusi mengaku tidak punya datanya, karena belum menerima informasi dari para kepala sekolah maupun Satgas Covid-19.

“Tapi soal memastikan sudah berapa guru dan tendik yang sudah divaksin, kewajiban kepala sekolah,” ujarnya.

Meski demikian, Sanusi menyebut, dari  informasi lisan yang diterimanya, jumlah guru dan tendik di SMKN/SMAN/SLBN di Kota Samarinda dan Balikpapan yang sudah divaksin masing-masing sebanyak 1000 orang.

Menurut Sanusi, proses belajar tatap muka di sekolah-sekolah yang guru dan tendiknya sudah divaksin 100% diselenggarakan dengan menerapkan prokes ketat. “Satu ruang kelas hanya diisi 25%, maksimal   50%. Murid yang mengikuti belajar tatap muka sudah seizin orangtuanya,” tegasnya.

Sarana Prokes pakai Dana BOS

                Di bagian lain, menjawab Niaga.Asia, Sanusi menerangkan untuk pengadaan sarana dan parasarana yang diperlukan dalam rangka menerapkan prokes, seperti pembelian wastafel, tandon air,  antiseptik, dan lain sebagainya, tidak dianggarkan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim tahun anggaran 2021.

“Belanja untuk keperluan itu diambil dari dana yang dikelola sekolah, sumberna bisa dari Bosnas atau Bosda,” ucapnya.

Ditegaskan, Kementerian Pendidikan sudah sejak tahun lalu membolehkan Bosnas untuk keperluan menanggulangi dampak COVID-19 dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim juga membolehkan Bosda digunakan untuk hal yang sama.

“Tak perlu khawatir sekolah tidak bisa beli sendiri hand sanitizer, wastafel, atau tandon air, dan lainnya, ada kok dana di sekolah,” ucap Sanusi.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan

Tag: