Hadi: Harmonisasi dan Toleransi Harga Mati

AA
Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi saat menghadiri Perayaan Dharma Shanti di Jalan Santosa Samarinda. (rian/humasprovkaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Perayaan Nyepi 2019 atau Tahun Baru Caka 1941 selain memberi makna peningkatan ibadah juga harmonisasi dan toleransi antar umat beragama. Harapan itu disampaikan Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi saat menghadiri Perayaan Dharma Shanti di Gedung Guang Dong Jalan Santosa Samarinda.

Menurut dia, toleransi dan harmonisasi merupakan modal dasar untuk mewujudkan kedamaian, kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. “Bagaimana mungkin kita bisa sejahtera kalau masyarakatnya ribut bertengkar. Karenanya, harmonisasi dan toleransi di Kaltim harga mati,” katanya, Minggu (10/3).

Wagub berharap seluruh umat Hindu bisa merayakan Dharma Shanti dalam kedamaian dan kesejahteraan sesuai makna yang terkandung dalam pelaksanaannya. “Kita harus bangga. Sebab Kaltim ini miniaturnya Indonesia. Tapi provinsi kita hingga saat ini tetap aman dan damai tidak terjadi konflik,” ungkapnya. Hadi atas nama pemerintah dan masyarakat Kaltim sangat mengapresiasi peran umat Hindu yang ikut menciptakan serta memelihara kondusifitas daerah.

Sementara itu Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Kaltim I Made Subamia mengatakan perayaan Hari Raya Nyepi diawali dengan upacara Melasti yang dipusatkan di Taman Pesut Tepian Mahakam pada Minggu (3/3). “Sehari sebelum Nyepi dilaksanakan upacara Tawur Agung Kesanga yang bermakna untuk kembali menyeimbangkan isi dunia agar untuk masuk Nyepi dalam keadaan kehidupan yang baru,” ujarnya.

Ditambahkannya, saat Nyepi umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang) dan Amati Lalunguan atau tidak bepergian.

Hadir Pembina Forum Kebangsaan Kaltim HM Yos Soetomo, FKUB H Asmunie Ali serta Ketua Panitia Dharma Santi I Made Riadyana, jajaran FPKD Kaltim dan Humas PHDI Kaltim I Guati Made Jaya Adhi.

Acara dirangkai pemasangan Udeng/Destar (penutup kepala khas Bali) kepada Wagub dan tokoh agama serta pembacaan Sloka (ayat-ayat Suci Weda/Bagawad Gita). Perayaan bertema melalui Catur Berata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019 dihadiri pengurus PHDI Samarinda, Paser Balikpapan, Penajam Paser Utara dan Bontang serta masyarakat PHDI Kecamatan Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara. (humasprovkaltim)