Hadi Mulyadi: Cegah Stunting Sejak Pra Nikah

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi saat memberikan penjelasan kepada wartawan perihal pencegahan stunting di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Kamis 17 November 2022 (niaga.asia/Heri)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus menunjukkan komitmen dalam penanganan kasus stunting, yang saat ini berada di angka 22 persen. Ditargetkan, pada 2024 nanti penurunan kasus stunting mencapai 14 persen.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, ada tiga sasaran yang menjadi perhatian dalam penanganan stunting di Kaltim. Pertama, memperhatikan remaja usia pra nikah agar tidak dulu hamil jika lingkar lengannya kurang dari 22 sentimeter.

“Anak-anak remaja pra nikah masih banyak yang belum tahu itu. Artinya kalau kurang dari 22 centimeter organ tubuhnya belum layak untuk hamil. Itu yang bisa membuat anaknya nanti stunting. Menikahnya tidak dilarang, hamilnya saja yang ditunda. Harus penggemukan dulu,” kata Hadi saat berada di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Kamis.

Selanjutnya, memperhatikan makanan yang dikonsumsi ibu yang sedang hamil. Jika yang dikonsumi tidak sehat maka dapat berpengaruh pada perkembangan janin di dalam kandungan.

“Saat hamil, harus memperhatikan nutrisi yang diberikan kepada calon anaknya. Sehingga tumbuh kembang dengan baik. Jadi harus konsumsi B2SA (Berisi, Beragam, Seimbang dan Aman),” ujar Hadi.

Ketiga, asupan nutrisi yang optimal di fase ibu menyusui. Ini juga sangat penting dalam pencegahan stunting bagi buah hati di kemudian hari.

Hadi menyebut, ibu menyusui masih ada yang belum tahu jika anak usia nol sampai lima tahun otaknya berkembang sebesar 50 persen, kemudian usia 5 sampai 18 tahun 35 persen, dan 18-40 tahun 15 persen. Di atas itu otak tidak berkembang lagi.

“Yang menjadi masalah jika sang ibu yang menyusui tidak mengkonsumsi nutrisi yang bagus sejak usia anaknya nol tahun. Maka akan terganggu pada perkembangan otak anaknya. Terjadilah stunting. Nah, ini harus diperhatikan,” imbuhnya.

Dikutip niaga.asia dari laman resmi Kementerian Kesehatan, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Penulis : Heri | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: