Hampir 6 Ribu Kasus, 2 Pasien Corona Meninggal di RS Pupuk Kaltim

Kampanye masker di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (30/8). Satgas Covid-19 mengingatkan masing-masing warga jaga diri sebaik mungkin dengan disiplin protokol kesehatan. (Foto: Humas Kemenko Perekonomian)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Penularan dan penambahan kasus Covid-19 di Kalimantan Timur, belum ada tanda menurun. Hari ini, kembali bertambah 174 kasus baru, sehingga hampir 6.000 kasus. Satgas Covid-19 meminta masyarakat menjaga diri dengan baik, agar tidak tertular.

Tambahan kasus baru itu, tersebar di 3 kota dan 3 kabupaten. Rinciannya, Berau 7 kasus, Kutai Timur 1 kasus, Paser 2 kasus, Balikpapan 79 kasus, Bontang 49 kasus, dan Samarinda 36 kasus.

“Total kasus terkonfirmasi 5.926 kasus. Dan yang masih menunggu hasil swab ada 70 kasus,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak, dikutip Niaga Asia, dalam penjelasan virtual, Minggu (13/9).

Sementara, kasus pasien positif Covid-19 meninggal, juga bertambah 4 kasus. Seperti di Bontang adalah pasien berkode BTG333 dan BTG334, yang meninggal di RS Pupuk Kaltim.

Dua kasus lainnya ada di Samarinda, adalah pasien berkode SMD1311 yang meninggal di RSUD AW Sjachranie, dan SMD440 di RS Dirgahayu. “Pasien meninggal SMD440 ini, hasil pembersihan data. Pasien meninggal 11 Agustus, dan terkonfirmasi positif 15 Agustus,” ujar Andi.

Info grafis kasus Covid-19 di Kalimantan Timur per Minggu (13/9). (Sumber : Dinkes Kaltim)

Selain itu, Andi juga menjelaskan penambahan 143 kasus pasien sembuh dari Covid-19. Sebarannya, ada di Berau 21 kasus, Kutai Timur 14 kasus, Paser 2 kasus, Balikpapan 62 kasus, dan Bontang 44 kasus. Sehingga, total kasus sembuh ada 3.589 kasus.

“Dengan penambahan 4 kasus, kasus pasien positif Covid-19 meninggal menjadi 240 kasus. Dan, yang masih dirawat 2.097 orang,” ungkap Andi.

Andi mengingatkan, dengan masih tingginya angka penambahan kasus positif Covid-19, sebanyak apapun sarana layanan kesehatan disediakan pemerintah, tidak akan pernah mencukupi merawat pasien. “Kalau, tidak ada upaya sangat serius, untuk mencegah semaksimal mungkin di tengah berlangsungnya semua aktivitas,” ungkap Andi.

Penigkatannya (kasus) bisa berlipat, tidak sebanding dengan peningkatan jumlah tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Yang bisa dilakukan saat ini, jaga diri masing-masing, agar tidak tertular, dengan menerapkan protokol kesehatan,” pungkas Andi. (006)

Tag: