Hanafiah Terima Kunjungan Tim Penulis Sejarah Lahirnya Kaltara

Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah bertemu tim penulis buku sejarah Provinsi Kaltara. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Seminar bertajuk “Menghimpun Secara Utuh Sejarah Kalimantan Utara (Kaltara)” menjadi cikal bakal keinginan pemerintah dan masyarakat Kaltara, pencatatan sejarah lahirnya provinsi ke 34 di Indonesia ini dalam buku sejarah.

Kaltara sendiri merupakan provinsi termuda Indonesia yang resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR RI pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.

Dalam upaya mempercepat proses penulisan buku sejarah, tim penulis terdiri Dodi Mawardi (Penulis dan Asesor), Pepih Nugraha (pendiri Kompasiana.com dan owner pepnews.com) serta Masri Sareb Putra (penulis tokoh dayak dari Institut Teknologi Keling Kunang, Sekadau, Kalbar,  berkunjung ke Nunukan sebagai salah satu kabupaten di wilayah Kaltara.

Didampingi oleh Syaiful Jamal dari Pemprov Kaltara Kabag Humas dan protokol Setda Nunukan Hasan Basri Mursali, tim penulis diterima Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah di ruang kerjanya, Kamis (11/6/2021).

“Secara pribadi dan organisasi pemerintahan, saya menyambut baik rencana penulisan buku sejarah Provinsi Kaltara,” kata Hanafiah.

Sebagai pensiunan ASN dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintahan Nunukan, Hanafiah mengetahui persis sejarah terbentuknya Provinsi Kaltara, dan sejauh mana peran Nunukan ikut serta memperjuangkan berdirinya provinsi.

Sebelum bertemu Hanafiah, tim penulis telah lebih dulu melakukan wawancara dengan berbagai narasumber di Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan. Khusus untuk Nunukan bertemu dengan mantan Bupati pertama yakni, H. Abdul Hafid Achmad, Ketua DPRD pertama H. Mansur Husin.

“Bukan hanya bupati dan ketua DPRD, tim penulis bertemu tokoh pemuda dan mahasiswa yang mungkin saat itu menjadi saksi berdirinya Kaltara,” sebutnya.

Dalam kesempatan bertemu Wakil Bupati Nunukan, Dodi Mawardi selaku penulis dan Asesor menyebutkan, saat ini tim masih memperkaya data sejarah dan kemungkinan penulisan buku direncanakan berproses selama 4 bulan.

“Kita perlu melakukan penggalian data yang mendalam dan akurat sehingga buku yang dihasilkan memenuhi kaidah penulisan buku sejarah,” tuturnya.

Dijelaskan Dodi, penulisan buku sejarah Provinsi Kaltara melibatkan peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Marwan Adam.

“Untuk memaksimalkan penulisan, ada tiga narasumber dibutuhkan yaitu, narasumber primer, sekunder, pelengkap,” sebut Dodi.

Setelah dari Nunukan pengumpulan data di Kabupaten Nunukan terpenuhi, tim penulis melanjutkan penggalian informasi data ke Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana Tidung.

 Sumber : Humas Pemkab Nunukan | Editor : Budi Anshori

Tag: