Hantu Banyu Dikabarkan Berbadan Kurus  

Ilustrasi Kumparan.com

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Hantu Banyu ternyata hanya ada di Sungai Mahakam dan anak-anak sungainya. Di daerah lain di seluruh Indonesia  juga ada mitos itu. Sehingga ketika ada yang menyebut Hantu Banyu yang wujudnya menyeramkan, orang daerah lain pasti  prnah mendengarnya.

Makhluk astral yang ‘hidupnya’  di sungai itu diyakini sementara warga bantaran sungai, benar-benar ada. Ketika ada yang mati tenggelam di Sungai Mahakam, kerap dikatakan lantaran ‘dikeriyau’ (bahasa Banjar: dipanggil secara gaib) Hantu Banyu dan dijadikan santapan lezat hantu itu.

Entah dari mana asal muasal kepercayaan itu. Yang jelas mitos itu sudah ada sejak ratusan tahun lalu, ketika masyarakat banyak yang memilih bermukin di bantaran sungai.

Saking populernya sosok Hantu Banyu, di tahun 2000 an, TVRI Kaltim memproduksi serial sinetron yang berjudul ‘Hantu Banyu’. Dan ternyata serial itu digemari masyarakat. Sampai-sampai ada tokoh pemuda yang diduga seorang supranatural digelari ‘Hantu Banyu’.

Bagaimana dengan wujud fisiknya hantu itu? Dalam buku ‘Sungai Kehidupan: Geliat Penataan Sungai Mahakam dan Sungai Karang Mumus’ terbitan Pemkot Samarinda, ada testimoni seorang pemuda yang tinggal di bantaran Sungai Karang Mumus, kalau Hantu Banyu yang pernah dilihatnya itu berbadan kurus seperti ikan pipih, berwarna putih, kepalanya lancip, wajahnya rata, tak punya hidung, mulut dan mata.

Sungai Musi

Cerita rakyat tentang Hantu Banyu juga ada di sepanjang Sungai Musi di Sumatera Selatan, dimana disebut dengan Antu Banyu. Dalam cerita yang dimuat di media online Kumparan.com dikatakan, Antu Banyu juga menjadi momok yang menakutkan bagi warga yqng hidup di sepanjang Sungai Musi.

Bukan hanya bagi anak-anak, namun juga orang dewasa. Bila seseorang tertangkap oleh Antu Banyu konon katanya dia tidak akan kembali dalam keadaan hidup.

Menurut kisahnya, Antu Banyu akan membawa tubuh korban ke dasar sungai lalu di sana dia akan menghisap sumsum tulang belakangnya. Dua hari kemudian jasad korban akan ditemukan di tempat yang sama dengan tempat awal korban masuk ke air. Pada jasadnya akan ditemukan lubang bekas isapan Antu Banyu, titik di mana Antu Banyu mengisap sumsum tulang belakang.

Asal Mula

Mengenai asal muasal Antu Banyu sendiri terdapat dua versi. Pertama, kisah mengenai putra mahkota kerajaan yang menderita bau badan dengan putri dari negara seberang. Pangeran Ini badannya berbau amis yang kuat sekali sehingga banyak yang menjauhi dan enggan menikah dengannya.

Sampai ada seorang raja yang bersedia menikahkan putrinya dengan pangeran amis. Namun, ketika pernikahan akan berlangsung, kedua mempelai diarak keliling berdua di dalam sebuah tenda.

Hanya dalam waktu setengah hari, si putri yang merasa tidak tahan dengan bau badan pangeran lalu nekat menceburkan diri ke dalam sungai dan tenggelam. Putri inilah yang menjadi Antu Banyu.

Sementara dalam versi lain, ada seorang perempuan muda yang sangat menyukai air pasang. Bila air sedang tinggi dia akan diam-diam berenang sehingga membuat marah orang tuanya. Akhirnya setelah kesabaran itu habis sementara si anak tetap saja berenang di air pasang maka si orang tua lalu mengutuk anak perempuan mereka menjadi ‘Antu Banyu’.

Antu Banyu dipercaya kerap menampilkan diri, terutama di perahu-perahu yang tertambat di sungai Musi dan jembatan kayu dari rumah rakit ke permukaan air. Ciri-ciri suatu tempat telah didatangi oleh Antu Banyu adalah munculnya cairan lendir misterius.

Tanda Antu Banyu Hadir

Ciri lain kedatangan Antu Banyu adalah pada saat air pasang sedang mengalir, muncullah pusaran air. Pusaran itulah yang disebut sebagai istananya Antu Banyu. Beberapa orang yang mengaku telah pernah melihat, Antu Banyu bentuknya seperti manusia yang bercampur dengan Siamang atau monyet kecil. Mulutnya monyong dengan bulu panjang nan tebal menghiasi seluruh badan.

Sampai kini, tidak sedikit orang yang masih percaya bahwa Antu Banyu benar-benar ada.

Demikian pembahasan soal cerita legenda urban tentang Antu Banyu di sungai Mahakam dan di sungai Musi, tentu masih banyak lagi kisah tentang hantu penunggu air di berbagai daerah di Nusantara.

Percaya atau tidak, meski dianggap mitos, Hantu Banyu dengan segala cerita yang penuh bumbu, masih ‘menghantui’ masyarakat. Walahualam.

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan

Tag: