Harga CPO Turun Berimbas ke Harga TBS Sawit

Basti Salanggalani. (Foto Dok Niaga.Asia)

SANGATTA.NIAGA.ASIA –  Janji anggota DPRD Kutim yang akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah perusahaan sawit dalam rangak mencari informasi tentang apa penyebab anjloknya harga  Tandan Buah Swgar (TBS) di tingkat petani, sudah ditunaikan Jumat (24/6/2022) lalu.

Menurut salah satu anggota tim yang ikut sidak, Basti Sanggalani, Ada dua perusahaan yang disidak, yakni PT. Anugerah Energitama dan PT Kutai Balikan Nauli.

Selain anggota legislatif, kata Basti, Forum Petani Sawit Kutim, juga turut ke perusahaan sawit untuk mendengar penjelasan secara  langsung terkait selisih harga pembelian TBS dari petani ke perusahaan.

“Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga TBS di tingkat petani mandiri mengalami penurunan dan tak sesuai ketetapan Dinas Perkebunan Ptovinsi Kaltim (Disbun Kaltim),” kata Basti, hari Sabtu (25/6/2022).

Harga yang disepakati  dan  tertuang di SK yang dikeluarkan oleh Disbun Kaltim adalah Rp 2.818 per/Kg.  Tapi di lapangan cuma Rp 1.800 per/Kg.

Basti menjelaskan, PT. Anugerah Energitama dan PT Kutai Balikan Nauli  belum bisa  menerapkan harga yang ditetapkan Disbun Kaltim, dengan dalih, ada penurunan harga jual Crude Palm Oil(CPO) dunia.

Hal ini berimbas pada penurunan harga beli TBS dari petani khususnya petani mandiri. Kalau perusahaan memaksakan pembelian TBS petani mandiri sesuai SK yang dikeluarkan Disbun Kaltim, perusahaan bisa rugi yang berimbas pada penutupan operasional pabrik.

“Selain itu, biaya pengiriman CPO hari ini juga naik luar biasa, “ ujarnya.

Terkait hal itu, Basti meminta kepada para petani, agar bisa  memahami kondisi yang sedang terjadi. Kendati demikian, DPRD terus  mengupayakan serta meminta agar harga jual TBS para petani ke perusahaan bisa kembali normal sesuai ketetapan yang sudah diisepakati antara pemerintah dengan perusahaan.

“Kita (DPRD) kasih kesempatan mereka untuk bernegosiasi dengan pemilik saham, karena mereka kan juga karyawan, “ tutup Basti.(adv)

Tag: