Harga Minyak Dunia Terjun Bebas

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto Kemenko Perekonomian)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Sejak virus Corona mulai merambah dunia, dalam dua bulan terakhir, konsumsi minyak dunia anjlok, karena banyak pabrik di Eropa, Cina, dan Amerika saat ini tidak beroperasi. Menurunnya permintaan pasar menggerek harga minyak dunia terjun bebas, harga minyak per barel kini jauh dibawah biaya produksi. Harga minyak yang diawal tahun masih dikisaran 60 US$ kini tinggal separuhnya, dikisaran 30 US$.

Menanggapi pertanyaan wartawan soal harga minyak ini, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Selasa (21/4/2020) menyampaikan, memang kemarin terjadi sesuatu yang luar biasa dimana harga West Texas (West Texas Intermediate/WTI) ini turun di bawah minus 36 dan ini terjadi sekejap, karena memang tanggal 21 ini adalah batas untuk delivery future market dari minyak.

“Sedangkan kaitan dengan Indonesia, Indonesia basis harganya ada MOPS (Mean Oil Platts Singapore) bukan WTI, sehingga MOPS itu basisnya adalah Brent. Dengan demikian ini memang pasti akan memberikan tekanan tetapi kita ketahui bersama dengan lockdown, kebutuhan minyak dunia turun 25-29 juta barel oil per day,” ungkap Menko Perekonomian.

Menko Perekonomian juga menyebutkan bahwa Amerika menjadi produsen besar 300 juta barel oil per day dan rencana mau dipotong 2 juta. “Namun pemotongan OPEC yang 10 juta barel oil per day itu diperkirakan belum cukup untuk menyerap demand shock akibat daripada COVID-19 ini. tentu bagi Indonesia kita memonitor karena ini terkait juga dengan kebijakan biodiesel 30 (B30),” imbuhnya. (001)

Tag: