Harga Rumput Laut Kering Anjlok dari Rp42 Ribu jadi Rp18 Ribu per Kilogram

Pekerja rumput laut di Mamolo,  Nunukan sedang mengikat bibit dibentangan tapi. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Harga jual rumput laut kering Nunukan ditingkat petani anjlok dari Rp 42 ribu per kilogram menjadi Rp 18 ribu per kilogram. Anjloknya harga ini terjadi sejak satu pekan terakhir bulan Agustus 2022.

“Harga perlahan-lahan turun hingga di kisaran Rp 18 ribu per kilogram dan kemungkinan akan kembali turun,” ketua Asosiasi Pedagang Rumput Laut Nunukan, Kamaruddin pada Niaga.Asia, Minggu (28/08/2022).

Penurunan harga disebabkan banyak hal, salah satunya ulah nakal petani dan pemasok di Nunukan, mengirimkan rumput laut dalam kondisi basah ke pembeli di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Surabaya.

Tingginya kadar air pada rumput laut mendapat protes dari pembeli – pembeli di luar daerah hingga menurunkan harga beli secara perlahan mulai dari Rp42 ribu ke Rp38 ribu, dan terus turun sampai harga hari ini Rp18 ribu per kilogram.

“Dari awal saya ingatkan petani jangan menjual rumput laut basah, begitu juga pengepul jangan beli rumput basah,” ucapnya.

Ulah petani dan pemasok nakal yang sama-sama tidak berusaha menjaga kualitas rumput laut berdampak bagi semua petani dan pengusaha. Harga yang membaik sejak 3 bulan terakhir kembali turun.

Akibat turunya harga, upah kerja buruh mengikat bibit rumput laut yang saat ini Rp14 ribu per tiap bentangan tali diperkirakan ikut turun mengikuti harga jual.  Begitu pula harga jual botol-botol pelampung rumput laut.

“Kita masih berusaha mempertahankan upah ikat rumput laut, tapi kalau harga jual terus turun bisa jadi upah kerja turun itu,” ujarnya.

Selain faktor tingginya kadar air rumput laut, penurunan harga dipengaruhi pula musim panen rumput laut di beberapa daerah lainnya, sehingga distribusi pembelian rumput laut tidak lagi terfokus ke Kabupaten Nunukan.

Para pengusaha rumput laut di Sulsel dan Surabaya tetap menerima pengiriman dari Nunukan dengan catatan nilai pembelian turun menyesuaikan harga-harga di daerah lainnya yang mulai mengirimkan rumput laut.

“Produksi rumput laut Nunukan per bulannya sekitar 4.000 sampai 5.000 ton per bulan dan hampir semuanya di kirim ke luar daerah,” tuturnya.

Hukum pasar barang melimpah harga turun, kata Kamaruddin, sebetulnya  dapat diatasi selama kualitas rumput laut dijaga dengan baik. Pembeli pasti tetap bertahan mengambil barang dari Nunukan apabila kualitas dan mutu kekeringan sesuai standar.

Untuk itulah, petani dan pemasok harus memelihara mutu kekeringan rumput laut,. Jangan terlalu terburu-buru menjual rumput laut hanya karena ingin cepat mendapatkan uang tanpa berpikir dampaknya dikemudian hari.

“Tidak sampai 10 hari harga turun sampai Rp 24 ribu per kilogram. Tolong sama-sama kita menjaga mutu kualitas rumput laut,” bebernya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: