Hari Sabtu jadi Hari Cuaca Terpanas di Jepang

Aktivitas warga di area perbelanjaan Shibuya, di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), di Tokyo, Jepang 7 Agustus 2021. (REUTERS/Androniki Christodoulou)

TOKYO.NIAGA.ASIA — Salah satu kota yang berada di Jepang timur mencatat suhu tertinggi negara itu untuk bulan Juni pada hari Sabtu, menembus di atas 40° Celcius.

Gelombang panas, diperkirakan Badan Meteorologi Jepang (JMA) akan bertahan sepanjang musim panas. Tingginya temperatur udara itu datang ketika pemerintah meminta rumah tangga dan bisnis untuk menghemat listrik guna menghindari kemungkinan pemadaman listrik hingga September mendatang.

Sebuah stasiun cuaca mencatat suhu 40,2°C (104,36F) pada Sabtu sore, di Isesaki, sebuah kota yang berjarak sekitar 85 kilometer (53 mil) barat laut Tokyo, menurut JMA.

Angka tersebut memecahkan rekor hari terpanas bulan Juni di Jepang – 39,8 derajat yang diamati pada 24 Juni 2011 lalu.

“Anticyclone kuat dari Pasifik, ditambah dengan cuaca tak berawan, membawa panas,” kata seorang pejabat JMA, dikutip niaga.asia dari REUTERS, Minggu.

Stasiun cuaca lain di pusat Tokyo mencatat suhu 35,4°C pada hari sebelumnya, menandai kedatangan musim panas paling awal sejak pencatatan dimulai pada tahun 1875 dengan suhu di atas-35°C di ibu kota, yang dianggap sebagai panas ekstrem di Jepang.

Pada hari Sabtu, JMA dan kementerian lingkungan mengeluarkan peringatan serangan panas di enam dari 47 prefektur di negara itu, merekomendasikan orang untuk tetap berada di dalam rumah dan menggunakan AC.

Dalam ramalan cuaca tiga bulan terbaru yang dirilis pekan ini, JMA mengatakan musim panas ini akan lebih panas daripada tahun-tahun biasa di Jepang utara, timur dan barat, karena faktor-faktor seperti pemanasan global dan La Nina.

Perkiraan tersebut menambah kekhawatiran bagi negara itu, yang sedang menghadapi pasokan energi yang lebih ketat karena lambatnya restart tenaga nuklir, penutupan pembangkit listrik termal dan risiko geopolitik yang meningkat setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Sumber : Kantor Berita REUTERS | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: