Hasil Tangkapan Turun Imbas Cuaca Buruk, Penjual Ikan di Pasar Nunukan Banyak Tutup

Sejumlah lapak ikan di pasar ikan Yamaker Nunukan tidak berjualan akibat stok ikan kosong (Budi Anshori/niaga.asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Tingginya ombak dan kencangnya angin laut imbas cuaca buruk mengakibatkan lapak-lapak pedagang ikan di Pasar Yamaker Nunukan tidak berjualan, lantaran menurunnya pasokan ikan dari nelayan.

“Sudah satu minggu ini pedagang ikan di pasar kehabisan stok ikan. Kalaupun ada, hanya jenis ikan tertentu dan sangat sedikit,” kata Arif, salah seorang pedagang ikan di Pasar Yamaker, kepada niaga.asia, Rabu 23 Juli 2025.

Tidak hanya di Pulau Nunukan, kekosongan stok ikan laut juga terjadi di pasar-pasar tradisional yang ada di Pulau Sebatik. Padahal, para nelayan tetap berangkat ke laut, hanya saja hasil tangkapan ikan sangat minim.

Kekosongan ikan semakin diperparah lantaran saat ini belum masuk musim panen ikan tambak, seperti bandeng, kakap dan udang, termasuk ikan-ikan air tawar yang selama ini cukup banyak diminati masyarakat.

“Nelayanya tetap melaut seperti biasa. Tapi mereka kesulitan mendapatkan ikan, karena ombak besar ditambah lagi angin kencang,” ujar Arif.

Tidak sedikit para nelayan merugi akibat hasil penjualan ikan yang diperoleh dari melaut, tidak sebanding dengan besarnya biaya operasional pembelian bahan bakar minyak dan upah pekerja selama berada di laut.

Pertimbangan kerugian inilah yang membuat banyak nelayan memilih istirahat di rumah, ketimbang pergi melaut dengan resiko kerugian, ditambah lagi resiko keselamatan di musim ombak selatan yang sangat tinggi.

“Hari ini ada sebagian lapak-lapak pedagang berjualan. Tapi hanya jenis ikan lokal biasa, dan harganya sudah pasti sedikit lebih mahal dari biasanya,” terang Arif.

Tutupnya sebagian lapak-lapak pedagang ikan di Pasar Yamaker Nunukan, dipengaruhi pula kekosongan stok ikan laut seperti cakalang, ketombong, tuna, cumi dan lajang di pasar Tawau, Sabah, Malaysia.

“Ada beberapa jenis ikan yang hidupnya di laut lepas, didatangkan pedagang ikan Nunukan dari Tawau. Jadi kalau di sana kosong, di Nunukan pasti ikut kosong,” tambah Arif.

Terpisah, Pengawas Perdagangan Ahli Muda, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan, Abdul Rahman membenarkan minimnya stok ikan di pasar tradisional Yamaker.

“Tadi pagi teman-teman staf mau tarik retribusi pasar, tapi lapak pedagang ikannya banyak tidak jualan. Katanya sulit dapat ikan,” kata Rahman.

Kekosongan ikan di pasar terjadi satu pekan terakhir. Untuk mengatasinya, tidak sedikit dari pedagang mendatangkan ikan dari Sulawesi Selatan menggunakan kapal laut, ditambah ikan kiriman dari Tawau.

Rahman menerangkan, harga ikan lajang yang biasanya dijual Rp 35 ribu per kilogram naik menjadi Rp 50 ribu per kilogram. Kenaikan harga rata-rata antara Rp 5.000 sampai Rp 15.000 per kilogram, tergantung jenis ikan.

“Kalau kami dengar dari nelayan, mereka bilang ombak besar, angin juga kencang. Jadi nelayan agak kesulitan dapat banyak ikan. Belum lagi resiko kecelakaan laut,” demikian Rahman.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Saud Rosadi

Tag: