NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Hasil tes urin seluruh pegawai negeri sipil, pegawai honorer dan Satpam Kejaksaan Negeri (Kejari) Nunukan, Kalimantan Utara yang dilaksanakan Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Nunukan secara mendadak, menunjukkan negatif.
“Ini mendadak , saya sengaja mengundang BNNK tanpa pemberitahuan kepada semua pegawai,” ungkap Kajari Nunukan I Made Sudiatmika. Tes urin digelar Rabu (11/4) sekitar pukul 10:00 Wita dan dikuti 32 orang terdiri 19 jaksa dan bagian tata usaha, 9 pegawai honorer serta 4 Satpam. Hasil tes langsung umumkan setelah usai pemeriksaan.
Sebelum mengumumkan hasil tes, semua pegawai, honorer dan Satpam diminta tetap berada di kantor untuk melihat langsung sempel urin masing-masing apakah negatif atau positif mengandung narkotika. “Alhamdulilah hasilnya negatif, semua pegawai bebas narkoba dan saya ingatkan agar mereka tetap menjauhkan diri dari barang haram itu,” ujarnya.
Made menyebutkan, pemeriksaan urin di kejaksaan adalah perintah dari Kejaksaan Agung agar melakukan pengecekan semua pegawai yang berada dilingkungan Adiyaksa. “Perintah itu sebagai peringatan agar kita bebas dari narkoba,” kata Made.
Menurutnya, jaksa sebagai aparatur penegak hukum wajib bebas dari narkotika, karena mustahil penegakan hukum terlaksana jika aparaturnya sendiri bermasalah dengan perbuatan hal-hal yang menyalahi aturan. “Bagaimana bisa membasmi narkotika kalau aparatnya ikut menggunakan itu, makanya bersihkan dulu jaksa sebelum kita membersihkan kejahatan itu,” bebernya.
Pemeriksaan urin Rabu (11/4) merupakan kedua kali selama Made bertugas di Kejari Nunukan. Sebelum tes urin dilaksanakan tahun 2016 dengan hasil juga negatif. “Tes urin ini akan dilaksanakan rutin tiap tahun, tapi waktu dan harinya rahasia,” katanya. “Saya pasti tindak siapa saja pegawai yang terlibat narkoba, saya tegaskan ini bukan ancaman main-main,” tambah Made.
Made meminta, semua jaksa, pegawai honorer, dan satpam bekerja menjauhkan diri dan jangan sekali-sekali mencoba narkotika karena bisa merusak diri sendiri, keluarga dan pekerjaan. “Jangan sampai karena narkoba kita mengorbankan pekerjaan dan keluarga,” sebutnya. (002)