Hebat! Bahan Baku Ban Michelin Diproduksi di Samarinda

Kadis Perindustrian Samarinda Muhammad Faisal saat mengunjungi pabrik karet alam PT MKC di Palaran, Samarinda, Kamis (12/12). (Foto : Robby/Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kota Samarinda ternyata memiliki industri yang tak hanya mampu bersaing di kancah nasional, tapi juga internasional. Salah satunya, industri karet alam sebagai bahan baku produk ban merek Perancis, Michelin.

Hal itu terungkap, saat kunjungan industri Dinas Perindustrian Kota Samarinda, melihat pabrik pembuatan karet untuk pembuatan ban di PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC), Kamis (12/12).

General Manager PT MKC Sudarmaji menyambut baik kedatangan kehadiran Kepala Dinas Perindustrian Muhammad Faisal, yang hadir didampingi jajaran beserta Camat Palaran Suwarso. Rombongan Faisal, disambut baik oleh jajaran perusahaan.

“Suatu hal yang positif, kami perlu pendampingan. Terutama masalah izin dan saran-saran mengenai perindustrian,” kata Sudarmaji.

Utamanya, lanjut Sudarmaji, dia mengharapkan dukungan serta kemudahan, dalam kepengurusan administrasi di pemerintahan.

“Misal ada teknologi baru, terkait dengan teknologi karet alam. Apalagi di Indonesia ini, ada standar nasional Indonesia. Seperti ada spesifikasi soal karet alam,” kata dia.

PT MKC mampu memproduksi hingga 100 ton karet dalam sehari. Setidaknya, 70 persen dari jumlah tersebut didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan produk ban Michelin. Sedangkan sisanya, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Produk akhir yang diproduksi perusahaan beralamat di Kecamatan Palaran itu, berupa karet alam SIR-20 yang berasal dari koagulum (lateks yang sudah digumpalkan).

Perusahaan yang memiliki areal seluas sekira 20 hektare ini terbagi atas 15 areal pabrik, perusahaan, serta mess karyawan. Lima hektare lainnya sengaja diperuntukkan bagi kebun karet yang bersifat kebun edukatif.

Melihat hal tersebut, Dinas Perindustrian Kota Samarinda berkomitmen akan mendukung usaha industri lokal, untuk terus mampu bersaing dengan produk serupa lainnya di luar daerah.

“Surprise (kejutan). Ternyata kita salah satu pemasok bahan baku karet, untuk ban Michelin. Walaupun masih di bawah 10 persen, tapi kita bangga, karena usahanya sudah ekspor dan pangsa pasarnya ke dunia,” sebut Faisal. (009)