
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda mencatat pada tahun 2023, insiden kebakaran di Kota Tepian mencatatkan kenaikan cukup signifikan, dibandingkan tahun 2022. Warga diingatkan memiliki alat pemadam ringan (APAR) di tiap rumah.
“Pada 2020 ada 282 kejadian kebakaran, 2021 ada 240 insiden, 2022 sekitar 227. Di 2023 ini terjadi kenaikan 20 jumlah kejadian menjadi 247,” kata Hendra AH, Kepala Disdamkar dan Penyelamatan Kota Samarinda, dalam pernyataannya, Kamis 7 Desember 2023.
Hendra menerangkan, tahun ini kebakaran didominasi terjadi di permukiman warga, dengan 71 kejadian yang disebabkan hubungan arus pendek (korsleting) listrik, kebocoran gas, dan faktor lainnya. Kemudian diikuti oleh kebakaran lahan sebanyak 62 kejadian.
“Kalau kebakaran lahan saat September yang banyak (terjadi). Hal ini disebabkan oleh kemarau El Nino,” ujar Hendra.
Melihat cukup tingginya angka kebakaran di permukiman warga, Hendra mengimbau masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian kebakaran.
Seperti di antaranya dengan memperhatikan kondisi instalasi listrik di rumah, hingga menjauhkan benda-benda yang rentan terbakar dengan kompor gas elpiji.
“Paling penting untuk pencegahan dini itu satu, rumah wajib memiliki satu Alat Pemadam Api Ringan,” demikian Hendra.
Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda
Tag: KebakaranPemkot SamarindaSamarinda