Herwansyah Finalisasi Persiapan Pekan Kreatif Dispar Kaltim 2022 di GOR Segiri

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Achmad Herwansyah saat melakukan peninjauan ke stand pameran Pekan Kreatif Kaltim 2022 bersama Rusdi Banjar ADW sebagai EO (Event Organiser) yang akan berlangsung di GOR Segiri mulai Rabu hingga Minggu (9-13/11/2022). (Foto Hoesin KH/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Dinas Pariwisata Kaltim  mengajak pelaku-pelaku usaha untuk terus memasarkan hasil kreatifitas melalui Pekan Kreatif Dispar Kaltim 2022 di GOR Segiri yang akan berlangsung dari Rabu sampai hari Minggu (9-13/11/2022).

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Achmad Herwansyah, saat jumpa pers finalisasi Persiapan Pekan Kreatif Dispar Kaltim 2022 dengan kalangan Jurnalis di Kafe Mentari GOR Segiri, Selasa (8/11) sore.

Saat melakukan peninjauan ke stand pameran Pekan Kreatif Kaltim, Achmad Herwansyah merasa puas atas kerja ADW sebagai EO (Event Organiser) kegiatan Pekan Kreatif Kaltim 2022.

“Semuanya sudah siap dan Insya Allah besok acara pembukaan bisa berjalan lancar dan tidak ada gangguan,” kata Herwansyah yang didampingi manajemen ADW H Rusdi dan Windy.

Diakui Herwansyah, Dinas Pariwisata Kaltim, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peningkatan usaha-usaha  kreatif skala kecil, terus berusaha dan akan bekerja keras, sehingga mampu mengangkat dan taraf hidup pelaku UMK (Usaha Mikro dan Kecil).

Selain itu, Dinas Pariwisata Kaltim tetap memperhatikan destinasi wisata yang ada di Kaltim dan juga mengembangkan wilayah-wilayah yang berpotensi akan menjadi wilayah kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal.

“Potensi wisata di Kaltin sangat besar dan itu akan terus dikembangkan,” katanya.

Keberhasilan Desa Pela di Kutai Kartanegara menyabet juara 3 dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, merupakan bukti nyata, bahwa desa yang menjadi binaan Dinas Pariwisata Kaltim mendatang bisa menjadi daerah tujuan wisata.

“Tentunya untuk mencapai tujuan itu harus dilakukan bersama instansi lain, sebagI bagian konektivias seperti dengan Dinas PUPR, Dinas Perhubungan dan dinas lainnya. Koneksivitas itu berkaitan dengan jalan dan juga biaya perjalanan menuju destinasi wisata yang ada. Biaya atau ongkos perjalanan itu hendaknya bisa diseragamkan,”ucap Herwansyah.

Ongkos mencapai destinasi perlu dibuat lebih murah, kemudian sarana prasarana infrastruktur jalan masih perlu dibenahi. Pelaku usaha di bidang pariwisata juga perlu menanggapi dan mengatasi keluhan pengunjung, misalnya fasilitas kamar mandi di tempat wisatawan menginap.

“Wisatawan ingin kamar mandi di dalam kamarnya, bukan harus berjalan keluar kamar dulu untuk ke kamar mandi,” pungkas Herwansyah.

Penulis: Hoesin KH | Editor: Intoniswan

Tag: