Hindari Polisi, Pejudi Sabung Ayam di Sebatik Lari ke Wilayah Malaysia

Polsek Sebatik Timur membubarkan sabung ayam di perbatasan Indonesia – Malaysia. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Pejudi sabung ayam, baik di Pulau Sebatik muapun di Nunukan sama-sama tak pernah jera digrebek dan bedeng-bedeng di lokasi sabung ayam dihancurkan Polisi. Misalnya, dalam operasi, Sabtu (22/5/2021) Polsek Sebatik Timur  mengamankan sebuah mobil Toyota Rush dan 17 unit sepeda motor di lokasi sabung ayam yang berlokasi di wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia, Desa Seberang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan.

“Kejadian tanggal 22 Mei 2021, petugas Polsek Sebatik Timur menggerebek lokasi sabung ayam di perbatasan Indonesia,” kata kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar melalui Kasubag Humas Polres Nunukan, AKP M. Karyani pada Niaga,Asia, Minggu (23/05).

Pembubaran arena perjudian jenis sabung ayam dipimpin oleh Kapolsek Sebatik Timur, IPTU Randhya Sakthika Putra. Saat tiba di lokasi kegiatan, para pelaku berhasil melarikan diri ke arah pegunungan dan meninggalkan beberapa unit kenderaan.

Selain membubarkan, Polisi menghancurkan sarana dan prasarana yang digunakan untuk area perjudian, sedangkan kendaraan kendaraan milik pelaku diangkut menggunakan truk untuk dibawa ke Mapolsek Sebatik Timur.

“Semua pelaku kabur ke arah di perbatasan Indonesia – Malaysia, mustahil bagi polisi mengejar karena lokasinya berada di tepian gunung yang sulit dijangkau,” ucap Kapolres.

Larangan judi sabung ayam dan judi lainnya berlaku di semua wilayah Kabupaten Nunukan, tidak ada alasan apapun bagi oknum masyarakat membuka perjudian, tidak pula ada izin ataupun pembiaran dari Polisi

Komitmen Polres Nunukan sudah sangat jelas melarang dan menindak tegas semua jenis perjudian baik online maupun langsung. Sikap tegas ini ditegakkan karena masih ada masyarakat berani memfasilitasi arena perjudian.

“Seluruh jajaran berkomitmen perang terhadap segala bentuk perjudian dalam rangka menciptakan keamanan, ketertiban dan sehat,” terangnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: