Hingga Februari 2022, Realisasi Belanja Negara Rp282,7 Triliun

ilustrasi

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Belanja negara pada APBN 2022 diarahkan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pembangunan bidang kesehatan, perlindungan sosial, pendidikan, serta prioritas pembangunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sampai dengan Februari 2022, realisasi Belanja Negara mencapai Rp282,7 triliun atau 10,4% dari pagu APBN 2022.

“Ini semuanya menggambarkan APBN akan terus berperan untuk tadi memulihkan ekonomi dan tetap menangani pandemi. Karena itu penting memulihkan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur, memulihkan ekonomi dengan mendukung UMKM, memulihkan ekonomi melalui belanja negara, dan juga untuk menyelamatkan masyarakat dari sisi kesehatan masih menjadi prioritas meskipun angkanya mulai menurun,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KITA secara virtual, Senin (28/03).

Realisasi belanja barang bulan Februari 2022 mencapai Rp14 triliun. Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu, menunjukkan kondisi yang membaik dengan belanja kebutuhan penanganan kesehatan yang menurun.

Sementara itu, belanja modal 2022 difokuskan untuk menyelesaikan proyek infrastruktur prioritas dan mendukung modernisasi peralatan pertahanan dan keamanan. Belanja modal yang terealisasi hingga Februari sebesar Rp8,9 triliun.

Untuk realisasi anggaran perlindungan sosial mengalami peningkatan pertumbuhan. Hal ini didorong oleh penyaluran subsidi energi dan penyaluran bantuan sosial antara lain melalui Program Indonesia Pintar, Penerima Bantuan Iuran, Program Keluarga Harapan, dan Kartu Sembako untuk menjaga daya beli masyarakat. Hingga Februari 2022, realisasi anggaran perlindungan sosial sebesar Rp49 triliun.

Sedangkan realisasi anggaran pendidikan meningkat cukup tinggi dari beberapa tahun sebelumnya didorong oleh realisasi anggaran pendidikan melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

“Belanja anggaran pendidikan meningkat sangat tinggi yaitu mencapai Rp57,7 triliun atau melonjak 35,8%,” pungkas Menkeu.

Sumber : Humas Kemenkeu | Editor : Intoniswan

Tag: