Hoak yang Bilang untuk Mendapatkan Data Pemilu Harus “Disedot”

aa
Rudiansyah. (Foto Intoniswan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Masyarakat harus waspada adanya informasi hoaks (bohong) tentang data pemilihan umum karena semuanya terbuka, bisa diakses publik. Jadi untuk mendapatkan data Pemilu tidak perlu tidak diperlukan teknologi yang bisa menyedot data informasi yang ada di server KPU.

“Hoaks yang bilang untuk mendapatkan data Pemilu harus “disedot” dengan teknologi informasi,” kata Rudiansyah, mantan Komisionir Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kaltim Periode 2014-2019 dalam acara Talk Show “Bahaya Hoax di Tahun Politik” yang diselenggarakan media online Detak Kaltim.Com  dalam rangka memperingati HUT Ke-3-nya di Samarinda, Kamis (21/2).

Menurutnya, serangan berita bohong terhadap KPU terkait computurised sudah ada sejak tahun 2009, dan serangan terkeras tahun 2014. Ada yang menyebar berita bahwa untuk mendapatkan data terkait Pemilu harus menempatkan alat dan peralatan tertentu di seberang kantor KPU Pusat, pada hal semua informasi tentang Pemilu bisa diakses siapa saja.

“Jadi masyarakat jangan percaya dengan informasi seperti itu, dan jangan pula menyebarkan informasi demikian karena bisa menyesatkan, bisa menimbulkan kekacauan,” kata Rudi. “Untuk mendapatkan data Pemilu, termasuk tiap tahapan Pemilu tak perlu teknologi canggih, cukup masuk ke website KPU, semua data tersedia,” terangnya.

Diterangkan pula, semua keputusan atau penetapan tahap-tahapan Pemilu diambil dalam rapat pleno terbuka yang terbuka untuk umum, dihadiri peserta Pemilu, yakni partai politik, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), maupun perwakilan Timses Calon Presiden. “Ngak perlu pakai “sedot-sedot” untuk tahu data Pemilu,” kata Rudi.

Begitu pula dengan dokumen hasil pemungutan suara per TPS, juga terbuka untuk umum dan disaksikan peserta Pemilu dan bila setuju ditanda tangani, kalau tidak setuju dikasih catatan. Rekapitulasi hasil perolehan suara di TPS dibagikan kepada semua saksi peserta Pemilu. “Tidak ada yang ditutup-tutupi,” tegasnya. (001)