Hujan Berjam-jam, 13 Rumah di Samarinda Terkena Longsor

Longsor di RT 16 Selili di Samarinda, Sabtu (28/11). (Foto : TRC BPBD Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kota Samarinda diguyur hujan sedari pagi tadi. Imbasnya, sejumlah kawasan terendam banjir hingga longsor. Seperti di RT 16 kelurahan Selili, 1 bangunan musala dan 13 rumah warga terdampak longsor.

“Kejadian longsor di Selili, kami dapatkan informasi jam 9 pagi ini tadi,” kata petugas Bidang Tanggap Darurat dan Logistik BPBD Kota Samarinda, Nanang Arifin, dikonfirmasi Niaga Asia, Sabtu (28/11) sore.

Nanang menerangkan, tim gabungan BPBD kota Samarinda, Tagana, Babinsa, Bhabinkamtibmas, TRC ITS, serta PLN Rayon Ilir dan masyarakat setempat, melakukan pengecekan sesuai laporan masyarakat.

Banjir di Jalan KH Wahid Hasyim II (Foto : Info Taruna Samarinda)

Setelah diinventarisir, ada 1 bangunan musala As Sholihin dan 13 bangunan tinggal terdampak longsor di Selili. “13 bangunan tinggal ini terdiri dari 13 kepala keluarga, atau sekitar 58 jiwa. Tidak ada korban jiwa,” ujar Nanang.

“Tim gabungan juga membantu proses evakuasi barang warga ke lokasi yang lebih aman. Setelah pendataan, dan berkoordinasi dengan PLN, dilakukan pemutusan listrik sementara di musala,” tambah Nanang.

Pantauan CCTV banjir di simpang Sempaja (foto : istimewa)

“Warga terdampak (longsor) ada yang masih bertahan, dan ada yang mengungsi ke tempat keluarga dan kerabat terdekat,” terang Nanang.

Dijelaskan Nanang, dugaan sementara, peristiwa longsor disebabkan curah hujan tinggi. “Juga angin kencang, dan tanah yang labil. Kondisi tanah masih bergerak,” ungkap Nanang.

Selain itu, pascahujan deras hingga jelang tengah hari ini tadi, merendam akses jalan di Jalan KH Wahid Hasyim II. Bahkan, hingga pukul 18.00 WITA, ketinggian air bercampur lumpur pekat itu tidak kunjung surut. (006)

Tag: