Hutan Mangrove Sebatik Diharapkan Jadi Wisata Alam Perbatasan

Prajurit marinir perbatasan Sebatik bantu penanaman bibit mangrove di Sebatik (Foto: istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dengan keterlibatan masyarakat dan kelompok nelayan setempat, proyek reboisasi mangrove Pemprov Kalimantan Utara di pulau Sebatik, diharapkan menjadi penahan abrasi bibir pantai, sekaligus wisata laut di wilayah perbatasan Indonesia.

“Saya orang kecamatan Nunukan, tapi saya ikut kerja tanam mangrove di Sebatik,” kata Andi Allu, Senin (27/1).

Andi menerangkan, penanaman mangrove di Sei Nyamuk, Sebatik, melibatkan banyak kelompok nelayan Sebatik. Sebagian dari mereka, membentuk kelompok untuk pembibitan mangrove, dimana semua bibitnya diambil dari mangrove di sekitar pulau Sebatik.

Pembibitan tanaman dimulai bulan Agustus 2019. Sedangkan pelaksanaan lelang proyek dan pekerjaan di bulan Oktober. Masa waktu 2 bulan tersebut digunakan petani merawat bibit hingga tumbuh dan layak ditanam.

“Bibit mangrove murni diambil dari pulau Nunukan, dan bibit tanaman sesuai dengan permintaan pemerintah,” ungkapnya.

Tidak hanya masyarakat setempat, penanaman mangrove juga melibatkan TNI Marinir yang bertugas di Pulau Sebatik. Para prajurit membantu pekerjaan dari awal pekerjaan hingga akhir, hingga karya mereka akan dikenang masyarakat perbatasan.

“Waktu penanaman cuma 2 bulan. Sedangkan bibit ratusan ribu. Syukurlah ada bantuan prajurit Marinir,” ucapnya.

“Adanya bebatuan pemecah ombak yang sudah terpasang di sepanjang bibir pantai di lokasi kegiatan, sangat membantu tanaman bertahan tumbuh. Ditambah lagi adanya kegiatan perawatan tanaman di bulan Juni 2020 nanti,” ungkapnya lagi.

Terlepas dari upaya reboisasi pemerintah, warga Sebatik berharap beberapa tahun kedepan lokasi penanaman mangrove, nantinya menjadi tempat wisata alam perbatasan, dan juga menjadi percontohan di bibir-bibir pantai lainnya di Sebatik.

“Luas areal mangrove 35 hektare, tanaman mangrove 127 ribu. Kalau tanaman tumbuh 70 persen, abrasi pantai berkuang dan disana juga bisa dijadikan wisata alam,” pungkasnya. (002)