Ibu Penyadap Karet di Jambi Ditelan Ular Piton

Warga saat menangkap ular yang memangsa ibu penyadap karet, Senin (24/10/2022). (FOTO BIRIN/KOMPAS.COM via BBC News Indonesia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kasus ular piton menelan manusia kembali terjadi di Indonesia. Kali ini korbannya adalah seorang perempuan bernama Jahrah, warga Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi.

Kejadian bermula ketika perempuan berusia 52 tahun itu pergi ke kebun untuk menyadap karet pada Minggu (23/10).

Namun, hingga sore dia tidak kunjung pulang ke rumah yang kemudian dilaporkan hilang setelah sempat dicari keluarga dan warga.

“Korban pergi ke kebun miliknya untuk menyadap karet, tetapi hingga pukul 18.00 WIB korban belum pulang ke rumahnya, sehingga sang suami menjemput korban ke lokasi kebun dan tidak berhasil menemukan korban,” papar Kapolsek Betara Jambi, AKP S Harefa, seperti dilansir detik.com, Rabu (26/10/2022).

Saat tiba di lokasi, suami Jahrah hanya menemukan sandal, pisau deres, jilbab, dan jaket milik Jahrah. Kemudian, suami Jahrah melaporkan kejadian itu ke Desa Terjun Gajah untuk meminta bantuan pencarian istrinya.

Masyarakat setempat lantas melakukan pencarian Jahrah di kebun karet tersebut.

Keesokan harinya, sekitar pukul 09.00 WIB, mereka menemukan ada kejanggalan pada seekor ular piton sepanjang tujuh meter.

“Kita sudah melakukan pencarian dari Minggu malam dan setelah kita lanjutkan pencarian pada hari ini, masyarakat melihat dan menemukan ular piton yang besar yang ada di semak perkebunan warga,” kata Kepala Desa Terjun Gajah, Anton, pada Senin (24/10), sebagaimana dikutip kantor berita Antara.

Birin, seorang warga setempat, mengaku masyarakat beraksi lantaran curiga pada penampakan ular piton tersebut.

“Ular itu ditangkap dan kemudian dibunuh warga. Karena curiga perutnya yang besar, maka dibedah. Di sana kita temukan jenazah Ibu Zahara,” kata Birin kepada Kompas.com.

Birin menjelaskan, saat ditemukan Jahrah sudah meninggal dunia. Tidak ada yang melihat dia ditelan ular, karena dia menyadap karet sendirian.

Tubuh mendiang Jahrah masih utuh diduga karena korban baru dimangsa oleh ular tersebut.

“Tubuh korban juga tidak hancur ketika ditemukan di dalam tubuh ular, lantaran diduga baru dimangsa,” jelas Kapolsek Betara Jambi, AKP S Harefa.

Setelah ditemukan warga, jasad Jahrah langsung dibawa ke rumah duka. Korban juga sudah dimakamkan di TPU setempat.

Kasus kesekian ular piton telan manusia di Indonesia

Kejadian yang menimpa mendiang Jahrah adalah kasus kesekian ular piton menelan manusia di Indonesia.

Ular piton dijadikan santapan warga di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, pada 2017 lalu. (FOTO AFP via BBC News Indonesia)

Pada 2017, seekor ular piton atau sanca kembang dengan panjang mencapai tujuh meter di Desa Salubiro, Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, dilaporkan memangsa seorang petani kelapa sawit di desa tersebut.

Pada 2018, seorang perempuan usia 54 tahun di Muna, Sulawesi Tenggara, ditemukan dalam tubuh aeekor ular sanca sepanjang tujuh meter.

Sejauh ini ular yang menelan manusia, di Indonesia, jenisnya sama, ular sanca kembang (Python reticulatus), menurut Herna Hadi Prasetyo, dari lembaga penanganan ular, Sioux Indonesia.

Jenis ular ini ada di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali di Papua.

Mereka memangsa mamalia ukuran besar, yang bisa 10 kali lebih besar dari ukuran mulut mereka, kata Herna.

Bagaimana ular piton bisa memangsa manusia?

Ular piton atau sanca kembang (Python reticulatus) merupakan ular yang sangat kuat.

Mereka melumpuhkan lawan atau mangsa dengan melilitnya, dan menghancurkannya, membunuhnya sampai mati lemas atau menderita serangan jantung.

Namun memakan mangsanya adalah masalah lain.

Ular piton tidak mengunyah makanan mereka, mereka harus menelan utuh mangsanya. Untungnya rahang mereka dihubungkan oleh berbagai ligamen yang sangat fleksibel, sehingga rahangnya mampu meregang jika memakan mangsa dalam ukuran besar.

“Faktor yang membatasi adalah tulang belikat manusia karena mereka tidak bisa dilipat,” ujar Mary-Ruth Low, staf konservasi & riset dari lembaga Wildlife Reserves Singapore sekaligus pakar ular piton mengatakan kepada BBC dalam wawancara beberapa waktu lalu.

Menurut Herna, ular sanca biasanya menanti di atas pohon, untuk kemudian ketika mangsanya lewat dia akan menjatuhkan diri, lalu membelitnya.

Tapi sesekali mereka bisa bernasib nahas. Seperti yang dialami seekor ular di Riau, Oktober tahun lalu: orang yang diserangnya bisa melawan.

Dan akhirnya ular sanca itu yang mati dan jadi santapan warga desa.

Tentang ular piton atau sanca kembang

  • Hewan ini merupakan ular terpanjang di dunia. Panjang ular ini diyakini mampu mencapai lebih dari 10 meter.
  • Berdasarkan catatan Guinness World Records, ular piton yang berhasil ditangkap dan dimasukan ke penangkaran di Kansas City, AS, memiliki panjang 7,6 meter.
  • Hewan ini tinggal di dalam hutan, biasanya jarang terlihat dan takut terhadap kehadiran manusia.
  • Seringkali dianggap sebagai hewan suci di beberapa wilayah di Indonesia.
  • Merupakan salah satu dari puluhan spesies python, yang ditemukan di Afrika sub-Sahara, Australia, Nepal, India, Sri Lanka, Myanmar, China, dan Asia Tenggara.

**) Artikel ini bersumber dari BBC News Indonesia yang sudah tayang dengan judul: “Ular piton telan ibu penyadap karet di Jambi, bagaimana ular bisa menelan manusia utuh?

Tag: