Ikat Leher Juwanah Pakai Tali Rapia, Rendi Sempat Ingin Memperkosa

Tersangka Rendi Sardani selain menikam korban juga sempat berkeinginan memperkosa korban di dalam mobil (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Rendi Sardani (35) ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Juwanah (25). Dia sempat mengikat leher korhan di jok mobil. Bahkan, Rendi sempat berkeinginan memperkosa Juwanah.

Mobil Avanza nomor polisi B 1265 PIP jadi saksi bisu perbuatan Rendi menghabisi nyawa rekan kerjanya Juwanah, setelah sebelumnya tiga kali menusukan pisau dapur yang dibeli di toko swalayan seharga Rp 18 ribu.

“Korban (Juwanah) yang ajak minta diantar ke tempat nasabah,” kata Rendi, ditanya wartawan saat konferensi pers di Mapolresta Samarinda, Senin (27/9) sore.

Kebutuhan dan desakan ekonomi jadi alasan Rendi nekat membunuh Juwanah. Pisau sudah dia beli sebelum jalan bersama Juwanah, yang bekerja di posisi marketing. Sedangkan Rendi adalah sopir di perusahaan yang sama.

Rendi yang sudah beristri itu menampik ingin menjadikan Juwanah sebagai kekasih. Kendati demikian, Rendi mengakui sempat ingin memperkosa korban yang berada di sebelahnya dalam satu mobil itu.

Berita terkait :

Tikam Tiga Kali, Rendi Buang Juwanah ke Semak Belukar Kondisi Masih Hidup

“Tidak (naksir korban). Ingin miliki hartanya saja. Ya, sempat hanya ingin (memperkosa) korban,” aku Rendi saat ditanya benar tidaknya kabar dia sempat memperkosa korban Juwanah.

Tiga kali tusukan pisau yang dibeli di toko swalayan, mendarat di bahu dan perut korban Juwanah. Kondisi masih bernafas, Rendi membuang di semak belukar poros Samarinda – Tenggarong.

“Saya buang supaya tidak begitu ketahuan. Habis buang itu, saya ke Tenggarong isi bensin. Iya masih ada darah. Saya cuci sendiri di dekat rumah saya,” ungkap Rendi.

“Setelah itu saya tinggal di rumah saja. Sempat saya bekerja seperti biasa. Satu mingguan saya saya ngantor,” aku Rendi.

Pakaian korban Juwanah yang masih berlumuran darah juga menjadi barang bukti kasus pembunuhannya. (Foto : Niaga Asia)

Oleh kepolisian, Rendi mengaku dijemput di kantornya. Dia mengungkap penyesalannya telah membunuh Juwanah dengan pisau yang dibeli lebih dulu sebelum jalan bareng Juwanah.

Nyesal lah. Mohon maaf atas segala kesalahan saya. Setelah membunuh itu saya merasa dua kali didatangi korban di rumah waktu saya lagi tidur.

Masih diutarakan Rendi, Juwanah tidak mengetahui dia telah menyimpan pisau di boks pintu sebelah kanannya. “Langsung saya bunuh (tikamkan pisau). Sempat melawan makanya kaca (mobil bagian depan) pecah kan?” terang Rendi.

Tidak cukup sampai di situ, usai menikam korban Juwanah, dia pun sempat mengikat leher Juwanah agar tetap tegak bersandar di jok mobil.

“Ikat lehernya di jok mobil. Supaya tidak bergerak,” demikian Rendi.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: