Ikatan Wanita Sulsel Produksi Masker Gratis untuk Warga Tanjung Redeb

Anggota IWSS Berau bergantian sepanjang hari membuat masker dari bahan kain di rumah Penjahit Abadi untuk dibagikan secara gratis ke masyarakat Berau, khususnya Tanjung Redeb. (Foto Helda Mildiana/Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Semua pihak  berupaya dengan berbagai cara agar virus corona (COVID-19) tidak menyebar di  bumi batiwakkal, Kabupaten Berau dan berdo’a situasi kembali normal, sehingga

bisa menjalani hari hari seperti biasa.

Untuk menghambat penularan COVID-19, yang sederhana tapi sangat penting adalah mematuhi himbauan pemerintah, tetap di rumah, kalau pun keluar rumah tetap jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan menggunakan  masker saat berada diluar rumah.

“Dalam hal ini, sesuai kemampuan, Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) Kabupaten Berau,  memproduksi masker dari bahan kain untuk dibagikan gratis ke warga Berau, khususnya Tanjung Redeb,” ungkap ketua IWSS  Berau, Hj Hasnawati  kepada Niaga.Asia, Selasa (7/3/2020).

IWSS dan anggotanya membuat masker di rumah penjahit Abadi jalan Dermaga , Tanjung Redeb dengan mengandalkan 4 mesin jahit milik Andi Hamdana yang juga  pemilik usaha Abadi. Karena masker sangat sulit didapat warga di apotik dan pedagang lainnya, maka IWSS membagikan langsung maskernya ke masyarakat.

“Setiap masker yang sudah selesai kita distribusikan ke warga,” kata Hasnawati.

Menurutnya, masker dibuat oleh anggota IWSS yang memiliki keterampilan menjahit bisa datang ke penjahit Abadi, kalau yang tidak bisa menjahit, mereka bisa menyetrika masker, atau memasukkan tisu ke dalam masker.

“Masker yang dibuat,  dua lapis, dan ditambah dengan tisu di dalamnya,” cerita Hasawati sambil memperlihatkan masker yang diproduksi.

Ia menerangkan, IWSS sudah enam hari membuat masker, baik siang maupun malam hari. Siang hari yang bekerja Hasnawati bersama anggotanya Jumianah, Andi Hamdana, Yanti dan Rusmini, dan lainnya, kemudian malam hari ada lagi yang lain bekerja.

“Ada 20 orang yang mengerjakan masker ini, sepuluh orang datang, kemudian diganti lagi  sepuluh orang. Secara bergantian, karena mereka juga ibu rumah tangga yang memiliki aktivitas keseharian di rumah, ada juga PNS yang saat ini WFH membantu disini,” cerita Hasnawati.

Disebutkan, jumlah masker yang telah selesai ada 300-an lembar,  jika mencapai 500 lembar akan di bagikan, kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam membuat masker, kata Hasnawati, tidak ada terget, yang  jelas setiap hari memproduksi masker.

“Yang menjadi target kami yaitu, Covid-19 dapat enyah atau hilang dari Bumi Batiwakkal ini, di Indonesia dan di Dunia,” pungkasnya. (helda/adv)

Tag: