Ikon untuk Identitas Menuju Berau Green City

aa

aa
Staf Ahli Bidang Pembangunan,  Dahniar menyerahkan piagam dan penghargaan kepada pemenang  sayembara “Konsep Ikon dan Landmark Tanjung Redeb, Kabupaten Berau” yang diselenggarakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau, Senin (18/11). Foto Istimewa)

TANJUNG REDEB. NIAGA.ASIA- Berau  sudah dikenal kaya destinasi wisata mulai dari wilayah pesisir hingga alam bawah lautnya. Berau juga menjadi salah satu kawasan KSPN (Kawasan Destinasi Pariwisata Nasional) tahun 2010-2025.

“Untuk mendukung hal tersebut, Berau  perlu mempunyai ikon atau simbol agar mudah dikenal, dan akan  dibangun di simpang KM 5 Tanjung Redeb yang juga sebagai pintu gerbang Berau. Ikon yang dipilih yang menyampaikan pesan moral ke masyarakat, wisatawan, dan ke generasi selanjutnya

Hal itu dikatakan Bupati Berau, H Muharram dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan Ir Dahniar ketika menghadiri  pengumuman  hasil sayembara “Konsep Ikon dan Landmark Tanjung Redeb, Kabupaten Berau” yang diselenggarakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau, Senin (18/11/

Sayembara ini sudah digelar sejak 9 September hingga 4 November 2019 lalu. Gelaran ini merupakan upaya pemerintah untuk mendapat ide dari masyarakat mengenai ikon dan landmark Kota Tanjung Redeb, Kabupaten Berau.

Menurut bupati, ikon  juga harus bisa mengirim pesan akan  integritas, kekuasaan, dan kejayaan, mempertegas eksistensi  kepada khalayak umum. Ikon yang dibuat nantinya akan  ditunjang dengan keberadaan Eco Green Park, mengingat Berau mendapatkan penghargaan Adipura, sehingga Berau menuju Kota Hijau yang berkelanjutan.

“Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat dijadikan sebagai penyeimbang dalam pembangunan, dan bermanfaat bagi kemajuan Berau,” kata Muharram.

Sedangkan Kepala Bidang Pengembangan Permukiman, Penataan Bangunan, dan Jasa Konstruksi Dinas PUPR Berau, Ismiyanto  menjelaskan, sayembara dibagi dalam dua kategori, yakni Landmark Eco Greenpark (LEG) dan Landmark Iconic (LI).

LEG mencerminkan identitas atau karakter masyarakat, budaya, sosial, keagamaan, sejarah, simbol kekuasaan, kejayaan dan harapan masa yang akan datang, guna mewujudkan Kabupaten Berau menjadi Green City. Sedangkan untuk LI, digambarkan sebagai sebuah simbol visual yang mengidentifikasi suatu kota berdasarkan bentuk visual kuat karena memiliki suatu yang khas dan tidak dimiliki daerah lain.

Sebagai contoh, konsep yang sama telah dilakukan Pemkab Banyuwangi. Di mana, Banyuwangi menjadi Kota Transit para wisatawan untuk melanjutkan wisata ke Bali. Dengan dikembangkannya City Branding dan City Destination, pendapatan daerah Banyuwangi meningkat 12 persen dan pertumbuhan lapangan pekerjaan mencapai 30 persen (merujuk data World Travel dan Tourism Council).

Sebagai daerah yang dikenal dengan tujuan wisatanya, Kota Tanjung Redeb sebagai ibu kota Kabupaten Berau memang terus berbenah. Tak ingin hanya dipandang sebagai kota transit saja, Pemkab Berau bakal mengembangkan Kota Sanggam – sebutan Tanjung Redeb – menjadi lebih baik dan menarik, dengan konsep City Branding dan City Destination. Tujuannya, Tanjung Redeb punya ruang publik ikonik, ciri khas, keunikan dan daya tarik wisata yang tak kalah dengan kota lain.

“Sayembara ini terbuka untuk umum, dapat diikuti secara pribadi atau kelompok, semua kalangan baik dari mahasiswa, anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), kelompok peserta kalangan umum dan profesional. Hadiah total Rp 110 juta untuk pemenang, yakni Rp 55 juta untuk pemenang I, Rp 35 juta pemenang II dan RP 20 juta untuk pemenang III,” ujar Ismiyanto. (adv)