Ikuti PEDA KTNA ke-10 di Berau, Kutim Bakal Boyong 239 Orang

Rapat persiapan mengikuti PEDA KTNA X di Berau, dipimpin Asisten Ekbang Rupiansyah (Foto: istimewa)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Kabupaten Kutai Timur menyatakan kesiapannya mengikuti Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) ke-10 tahun 2019, di Berau pada 20-25 Juli 2019. Agar dapat mengikuti kegiatan yang digelar empat tahun sekali ini berjalan dengan lancar, semua terkait duduk bersama membahas persersiapannya.

Rapat persiapan yang dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Rupiansyah, berlangsung di ruang Arau Kantor Bupati belum lama ini. Hadir dalam rapat itu, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangaan, Kepala Dinas Perhubungan, Ketua KTNA Kutim dan Pengurus KTNA.

Kepala Dinas Pertanian Sugiono mengatakan, dalam rapat itu, disepakati berjumlah 239 orang, yang berasal dari KTNA, yang berkedudukan sebagai Ketua KTNA atau pengurus KTNA Kabupaten dan Kecamatan, petani nelayan, wanita tani, nelayan serta PPL pendamping, peserta swadaya dari PPL dan petani, asosiasi federasi nelayan Indonesia (Federasi Nelayan Indonesia).

“Pelepasan kontingen oleh Bupati tanggal 18 Juli. Target utama pada rembuk utama kelompok KTNA Provinsi Kaltim tahun 2022, hal-hal yang berkenaan dengan ini disiapkan Dinas Pertanian Kutim, Pengurus KTNA Kutim dan didampingi STIPER Kutim,” ucapnya.

Dikatakan, PEDA KTNA nantinya, petani dan nelayan akan berbaur dengan utusan kabupaten lainnya di Kaltim, untuk mengikuti Rapat Koordinasi atau Rakor, membahas berbagai permasalahan dan mencari solusi untuk peningkatan pertanian dan nelayan.

Selain itu juga diadakan rembuk KTNA guna mewujudkan ketahanan pangan nasional. Serta bagaimana merumuskan kebijakan infrastruktur, produksi, pasca panen, dan orientasi pasar pada pertanian. “Nantinya mampu mewujudkan perbaikan dan peningkatan kesejahteraan anggota KTNA yang terdiri dari petani dan nelayan. Karena itu kami berharap para petani dan nelayan di Kutim bisa mengambil manfaat sebanyak-banyaknya, dari kegiatan PEDA KTNA tahun ini. Sehingga berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan Kutim, serta mampu mewujudkan petani dan nelayan yang tangguh dan mandiri,” ujar Sugiono. (hms15)