INA-LAC Business Mission 2025 Bukukan Capaian Investasi dan Perdagangan Senilai USD 581 Juta

Sejumlah kesepakatan bisnis dan kerja sama ditandatangani di Indonesia–Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Mission 2025 yang digelar di São Paulo, Brasil, pada 22–23 September 2025. (Foto Kemlu RI/Niaga.Asia)

SAO PAULO.NIAGA.ASIA – Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk memperluas kerja sama ekonomi dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia (Amlatkar) melalui Indonesia–Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Mission 2025 yang digelar di São Paulo, Brasil, pada 22–23 September 2025.

Tahun ini, INA-LAC formasi komprehensif yang melibatkan regulator, BUMN, dan swasta nasional, dengan partisipasi 1 institusi (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal/BPJPH) dan 14 perusahaan Indonesia berskala menengah hingga besar dari berbagai sektor, mulai dari energi, otomotif, industri strategis, agroindustri, kosmetik, logistik, hingga jasa keuangan.

Acara turut diikuti oleh 120 pengusaha dan perwakilan pemerintah dari Brasil dan negara-negara Amlatkar lainnya seperti Argentina, Meksiko, Chile, Ekuador, Guyana, Jamaika, Kolombia, Paraguay, Peru, dan Uruguay.

Sepanjang pelaksanaan, 220 pertemuan bisnis berhasil terselenggara. Selain itu, sebanyak 15 perusahaan, 2 kamar dagang, dan 1 institusi pemerintah turut melakukan business pitching di hadapan mitra potensial. Meskipun berskala lebih kecil dari tahun sebelumnya, kegiatan tahun ini lebih terarah dan berorientasi hasil.

Dalam setahun terakhir, transaksi yang difasilitasi melalui INA-LAC mencapai USD 581 juta, terdiri dari USD 284 juta potensi kesepakatan dan USD 297 juta transaksi konkret, terutama di sektor otomotif, pertambangan, industri strategis, pengelolaan sampah, dan pariwisata.

Beberapa kesepakatan utama tahun ini antara lain:

  • Pembentukan Indonesia-Brazil Chamber of Commerce and Industry, diinisiasi oleh Paulo Azevedo bersama KADIN Indonesia.
  • Pengadaan peralatan pertahanan senilai USD 4,3 juta serta potensi pembelian kendaraan lapis baja senilai USD 2,4 juta dari PT Pindad oleh WTech Meksiko.
  • Kerja sama PTDI–Lassac Aereo Peru (2025) untuk layanan MRO pesawat.
  • Pembelian ban mobil EP Tire oleh Badax Group Brasil senilai USD 12 juta.
  • Investasi pengolahan sampah di Bali dan Jakarta senilai USD 100 juta dengan Bhumi Green Energy.
  • Potensi pembelian produk pertambangan oleh Odora Minerals senilai USD 50 juta.
  • Potensi investasi hotel dan vila di Bali oleh Odora Minerals senilai USD 5 juta.

Staf Ahli Bidang Manajemen Kementerian Luar Negeri RI, Acep Somantri, sampaikan bahwa keberhasilan INA-LAC 2025 semakin memperkuat posisi Indonesia di kawasan Amlatkar.

“Kerja sama ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjadi mitra strategis di kawasan. Di tengah tantangan ekonomi global, hubungan bisnis yang konkret dan berkelanjutan menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan bersama” pungkasnya.Penyelenggaraan acara ini didukung penuh oleh KBRI Brasília-DF, KADIN Indonesia, dan ITPC São Paulo, serta seluruh perwakilan Indonesia di Bogota, Buenos Aires, Caracas, Havana, Lima, Mexico City, Panama City, Paramaribo, Quito, dan Santiago.

Sumber: Kementerian Luar Negeri RI | Editor: Intoniswan

Tag: