India akan Lampaui China sebagai Negara Terpadat di 2023

Orang-orang berbelanja di pasar yang ramai di tengah penyebaran COVID-19 di Kolkata, India, 6 Januari 2022. (REUTERS/Rupak De Chowdhuri)

NEW DELHI.NIAGA.ASIA — India akan melampaui China sebagai negara terpadat di dunia pada tahun 2023, dengan masing-masing menghitung lebih dari 1,4 miliar penduduk tahun ini. Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan itu pada hari Senin.

Laporan itu juga memperingatkan kesuburan yang tinggi akan meningkatkan tantangan pada pertumbuhan ekonomi.

Populasi dunia, diperkirakan mencapai 8 miliar pada 15 November tahun ini, dapat tumbuh menjadi 8,5 miliar pada 2030, dan 10,4 miliar pada 2100, karena laju kematian melambat, kata laporan yang dirilis pada Hari Populasi Dunia.

Populasi India berjumlah 1,21 miliar pada tahun 2011, menurut sensus domestik yang dilakukan sekali dalam satu dekade atau 10 tahun. Pemerintah telah menunda sensus penduduk tahun 2021 karena situasi pandemi COVID-19.

Populasi dunia tumbuh pada laju paling lambat sejak 1950, setelah turun di bawah 1% pada tahun 2020, perkiraan PBB menunjukkan.

Pada tahun 2021, rata-rata kesuburan penduduk dunia mencapai 2,3 kelahiran per wanita seumur hidup, setelah turun dari sekitar 5 kelahiran pada tahun 1950. Kesuburan global diproyeksikan menurun lebih jauh menjadi 2,1 kelahiran per wanita pada tahun 2050.

“Ini adalah kesempatan untuk merayakan keragaman kita, mengakui kemanusiaan kita bersama, dan mengagumi kemajuan dalam kesehatan yang telah memperpanjang rentang hidup dan secara dramatis mengurangi angka kematian ibu dan anak,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dalam sebuah pernyataan, dikutip niaga.asia dari REUTERS, Senin.

“Namun demikian pertumbuhan populasi adalah pengingat tanggung jawab bersama untuk merawat bumi, dan untuk merefleksikan di mana kita, masih gagal memenuhi komitmen kita satu sama lain,” ujar Guterres.

Mengacu pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia sebelumnya yang memperkirakan sekitar 14,9 juta kematian terkait pandemi COVID-19 antara Januari 2020 dan Desember 2021, laporan PBB mengatakan harapan hidup global saat lahir turun menjadi 71 tahun pada 2021 dari 72,8 tahun pada 2019, di mana sebagian besar disebabkan karena pandemi.

PBB mengatakan lebih dari setengah proyeksi peningkatan populasi global hingga tahun 2050 akan terkonsentrasi di delapan negara – Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Republik Bersatu Tanzania.

Negara-negara Afrika sub-Sahara diperkirakan akan menyumbang lebih dari setengah peningkatan yang diantisipasi hingga tahun 2050.

Namun, populasi 61 negara diproyeksikan menurun sebesar 1% atau lebih antara tahun 2022 dan 2050, didorong oleh penurunan kesuburan.

Sumber : Kantor Berita Reuters | Editor : Saud Rosadi

Tag: