
TOKYO.NIAGA.ASIA – Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Miftah Farid mengungkapkan, partisipasi Indonesia pada The 27th Japan International Seafood & Technology Expo (JISTE) 2025 memperkuat penetrasi pasar Jepang yang dikenal sangat ketat dalam hal kualitas dan sertifikasi produk.
“Tidak hanya itu, partisipasi ini juga menjadi bagian dari upaya transformasi industri perikanan menuju hilirisasi dan industrialisasi yang berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi sekaligus membuka peluang penyerapan tenaga kerja,” ucap Miftah saat menghadiri pembukaan Paviliun Indonesia JISTE 2025 di Tokyo, pada hari pertama pameran, Rabu (20/8).
Miftah juga memaparkan, pasar Asia Timur merupakan salah satu pasar terbesar dan paling potensial di dunia untuk produk perikanan. Permintaan yang tinggi terhadap makanan laut, preferensi konsumen akan produk segar dan berkualitas, serta budaya konsumsi ikan yang kuat menjadikan kawasan ini target strategis bagi ekspor perikanan Indonesia.
“Tren konsumsi produk berkelanjutan yang tumbuh di kawasan ini menjadikan penguatan pasar Asia Timur tidak hanya sebagai langkah strategis, tetapi juga kunci percepatan pertumbuhan industri perikanan nasional secara berkelanjutan,” ujar Miftah.
Sementara itu, Kepala ITPC Osaka Didit Akhdiat Suryo menyampaikan, meskipun Indonesia bersaing ketat dengan negara pengekspor utama seperti Cile, Tiongkok, Amerika Serikat, Rusia, Norwegia, Korea Selatan, dan Vietnam, produk perikanan Indonesia tetap memiliki potensi besar dan daya saing yang kuat di pasar internasional, khususnya Jepang.
“Partisipasi Indonesia juga memanfaatkan Perubahan Protokol Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Kami optimistis produk perikanan dan hasil laut Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing akan semakin diminati pasar Jepang,” ungkap Didit.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Perindustrian | Editor: Intoniswan
Tag: Perikanan