Indonesia Serukan Persatuan Melawan Terorisme dan Konflik dalam Dunia Islam

Delegasi Parlelemen RI di Konferensi ke-15 Parliamentary Union of Islamic Countries (PUIC) di Ouagadougou, Burkina Faso (27-31/1). (Foto Kemlu)

OUAGADOUGOU.NIAGA.ASIA-Sebagai bentuk komitmen terhadap kerja sama antar Parlemen, Indonesia hadir dalam Konferensi ke-15 Parliamentary Union of Islamic Countries (PUIC) di Ouagadougou, Burkina Faso (27-31/1). Konferensi ini mempertemukan anggota parlemen dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam.

Delegasi RI dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik dan Keamanan, Azis Syamsuddin yang didampingi Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen, Fadli Zon, beserta 5 anggota BKSAP lainnya yaitu Mardani Ali Sera, Muhammad Farhan, Luluk Nur Hamidah, Sondang Tiar Tampubolon, dan Muslim.

Dalam pernyataannya, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menyampaikan, upaya untuk melawan pelanggaran atas kedaulatan serta hak asasi manusia populasi Muslim minoritas di seluruh dunia penting menyerukan agar wakil-wakil parlemen bersatu untuk menghentikan aksi-aksi terorisme dan konflik antar Muslim.

“Fokus selama Konferensi tertuju pada kondisi yang sedang melanda masyarakat Islam di Palestina dan Xinjiang. Desakan untuk memberikan bantuan serta menghentikan konflik di kedua tempat terus diserukan oleh semua delegasi,” kata Azis Syamsuddin, sebagaimana dikutip situs kemlu.go.id.

Di sela-sela pertemuan, Delegasi RI juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen negara tuan rumah, Burkina Faso, serta Ketua Parlemen Aljazair. Dalam kedua pertemuan tersebut, para Delegasi membicarakan bagaimana Parlemen dapat berkontribusi pada peningkatan hubungan bilateral antar negara.

“Delegasi RI telah menyampaikan kesiapan Indonesia untuk berinvestasi di bidang-bidang prioritas Burkina Faso dan Aljazair. Sebagai hasil dari kedua pertemuan, telah disetujui adanya exchange of MPs dan juga Grup Kerja Sama Bilateral antara Indonesia dengan kedua negara,” ungkap Azis Syamsuddin. (001)

Tag: