
JAKARTA.NIAGA.ASIA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyoroti pentingnya kolaborasi antara PT Tata Metal Lestari sebagai pelaku industri hilir dengan PT Krakatau Steel selaku penyedia bahan baku dari sektor hulu.
“Sinergi ini mencerminkan kekuatan ekosistem industri baja nasional yang solid dan mampu menjawab tantangan serta peluang pasar global,” jelasn Pelepasan Ekspor Produk Baja Lapis PT Tata Metal Lestari dan Krakatau Steel ke Amerika Serikat, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (18/7).
Menperin menekankan bahwa kunci penguatan ekonomi nasional terletak pada kemampuan industri untuk menciptakan nilai tambah serta membangun jejaring hulu-hilir yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif. Hal ini juga dipacu bagi pelaku industri besi dan baja untuk terus meningkatkan kualitas produksi dan berinovasi menciptakan produk bernilai tambah tinggi serta ramah lingkungan.
“Dengan strategi tersebut, saya yakin produk baja Indonesia akan semakin kompetitif dan diterima luas di pasar internasional.Saya juga berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya untuk terus meningkatkan daya saing serta memperluas pasar ekspor,” tegas Agus.
Pada kesempatan yang sama, VP of Operations PT Tata Metal, Stephanus Koeswandi menyampaikan bahwa ekspor ke AS kali ini merupakan bagian dari ekspansi agresif perusahaan ke pasar global. “Bulan Februari kami ekspor 5000 ton, kemudian setiap bulan terus meningkat hingga Juli ini kami ekspor 10.000 ton, atau sekitar 14,5 persen dari total target ekspor 2025 yang mencapai 69.000 ton,” jelasnya.
Menurut Stephanus, peningkatan ekspor tahun 2025 ini telah mencapai 133 persen dibandingkan 2024. “Ini adalah bukti bahwa produk nasional mampu menjawab kebutuhan industri konstruksi global, khususnya di pasar Amerika yang tetap terbuka,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dengan kontribusi ekspor sebesar 30–40 persen terhadap total penjualan Tata Metal, kegiatan ini menjadi salah satu penopang penting bagi penguatan ekonomi nasional berbasis industri, sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja di sektor hilir.
Pelepasan kali ini, ada tiga produk yang akan diekspor, yakni BJLAS (Baja Lapis Aluminium Seng) bermerek Nexalume, BJLS (Baja Lapis Seng) bermerek Nexium, BJLS Warna bermerek Nexcolor. “Produk yang diekspor telah melalui proses pelapisan baja dan pelapisan warna sesuai standar kualitas internasional, dan digunakan sebagai bahan baku roll-former untuk industri konstruksi di AS,” tukasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Steel, Muhamad Akbar Djohan mengemukakan, sinergi kedua perusahaan ini menjadi pondasi penting dalam memperkuat ekosistem industri baja nasional. “Krakatau Baja Industri memiliki keandalan manufaktur dalam memproduksi baja lembaran dingin (CRC) unggulan yang berkualitas tinggi dan diakui di pasar dunia,” ujarnya.
Menurutnya, pasar ekspor kini menjadi salah satu andalan bagi Krakatau Steel Group untuk mendukung kinerja penjualan. Sebelumnya Krakatau Baja Industri telah melakuakan ekspor ke Polandia dan dalam waktu dekat kegiatan ekspor juga akan terus kami lakukan ke beberapa negara di Eropa lainnya.
“Kami mendukung ekspor ini dengan pasokan baja lembaran berkualitas tinggi. Ekspor ini tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga meningkatkan utilitas pabrik dan memperkuat struktur industri hulu-hilir dalam negeri,” tegas Akbar.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Perindustrian | Editor: Intoniswan
Tag: Baja