Industri Methanol di Bengalon, Bupati: Prioritasan Naker Lokal dan Jaga Lingkungan

aa

Vidcon secara virtulal saat dilaksanakan rencana investasi methanol gasifikasi batubara di Bengalon (tejo/prokompi)

SANGATTA.NIAGA.ASIA– Di tengah pandemi Covid-19, Kutim menjadi incaran investor. Salah satunya gasifikasi batubara yang akan memproduksi metanol di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Indonesia. Proyek itu bakal menelan investasi sebesar 2 miliar dolar Amerika.

Rencana investasi itu terungkap saat dilaksanakan pertemuan secara virtual antara pengusaha dari Amerika dan Bakri Grup, Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Gubernur Kaltim Isran Noor dan Bupati Kutim H Ismunandar, Kamis (14/5) lalu.  Dalam proyek itu,  PT Bakrie Capital Indonesia dan Ithaca Resources akan berperan menjadi offtaker.

Menanggapi adanya rencana investasi tersebut, Bupati Kutim H Ismunandar meminta kepada investor nantinya, untuk mengakomodir tenaga kerja lokal. Sebab, dengan merekrut tenaga kerja lokal, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi perusahaan.

“Kita juga mengingatkan, agar dalam operasionalnya nanti, perusahaan harus mengacu kepada lingkungan. Jangan sampai adanya perusahaan methanol di Bengalon, justru merusak lingkungan skitarnya. Kita harus punya persepsi yang sampai, bahwa investasi tidak boleh merusak lingkungan,” kata orang nomor satu di Kutim ini.

Mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Kutim ini yakin  dan optimis, investor yang akan beroperasi di Bengalon itu cukup mumpuni dan memiliki pengalaman. Baik di bidang batubara maupun lingkungan. Tentunya juga masalah rekrutmen tenaga kerja lokal yang menjadi prioritas untuk diutamakan dalam mempekerjakan di perusahaan, sesuai dengan keahliannya maisng-masing.

Dalam kontrak jangka panjang PT Bakrie Capital Indonesia dan PT Ithaca Resources, bagian dari PT AP Resources akan memasok batu bara dan berkomitmen sebagai offtaker produksi metanol tersebut untuk dipasarkan di Indonesia.

Air Products akan berinvestasi US$ 2 miliar untuk membangun proyek gasifiksi yang akan mengubah batu bara menjadi metanol. Proyek tersebut diperkirakan bisa memproduksi 2 juta ton metanol per tahun, dan bisa onstream pada 2024.

Dilansir dari PR Newswire, Eksekutif Vice President Air Product Samir Serhan mengatakan kompetensi inti perussahaan adalah mengembangkan dan mengoperasikan fasilitas proses yang kompleks sehingga bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi.

“Kami berharap dapat mendukung Bakrie dan Ithaca dalam megaproyek yang mengubah permainan ini yang akan menyediakan metanol untuk konsumsi domestik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Indonesia,” kata Serhan.

“Kami sangat bangga berkolaborasi dalam proyek strategis ini dengan Air Products, pemimpin dunia dalam gasifikasi batubara. Sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia. Ada momentum kuat untuk proyek ini, yang akan menghasilkan metanol bernilai tinggi dari cadangan batu bara yang berlimpah dan bernilai rendah. Selanjutnya, kami sangat didorong oleh dukungan Pemerintah untuk mengembangkan teknologi dan produk-produk canggih di Wilayah Timur,” tambah CEO Bakrie capital Indoensia Adika Nuraga Bakrie dan Presiden Direktur Itcha Agoes Projosasmito. (**)