Infeksi di Kalimantan Timur Naik Pesat Dicurigai Omicron

Ilustrasi petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) menangani kasus Virus Corona (Covid-19). (Foto : istimewa/Google Images)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Infeksi COVID-19 di Kalimantan Timur naik pesat 107 kasus hari Kamis, lebih tinggi dari 76 kasus pada hari Selasa. Penambahan itu menaikkan angka pasien dirawat menjadi 441 orang dari 354 pada hari Rabu.

Untuk diketahui, pemerintah melakukan telakukan tes whole genome sequencing (WGS) dan tes PCR dengan metode S gene target failure (STGF) yang dapat lebih cepat mendeteksi varian COVID-19 seperti Omicron

Provinsi Kalimantan Timur sendiri masih kesulitan mengetahui cepat untuk mendeteksi varian baru Omicron. Kedua metode di atas belum bisa dilakukan di Kalimantan Timur.

“Iya, memang karena kita belum bisa memeriksa langsung untuk varian Omicron. Kendalanya itu. Jadi semua sampel kan kita kirim ke Litbangkes (Kemenkes di Jakarta),” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Masitah, dikonfirmasi niaga.asia, Kamis.

Mengamati tren kenaikan kasus sejak awal Januari mencuatkan kecurigaan disebabkan varian Omicron, yang dikenal menular dengan cepat.

“Kalau melihat tren begitu cepat sih curiganya ke situ (varian Omicron) ada. Belum bisa juga saya bicara, kalau faktanya belum ada dasarnya (dari hasil pemeriksaan Litbangkes),” ujar Masitah.

Masitah menerangkan, mereka yang terinfeksi COVID-19 rata-rata sebagai pelaku perjalanan. “Hanya, dari beberapa klaster (terinfeksi COVID-19) tanpa gejala kemudian dilakukan tracing ditemukan positif,” tambah Masitah.

Infeksi COVID-19 Melonjak, Samarinda Naik Zona Oranye

Masitah mencontohkan 13 pegawai di lingkup Pemprov Kalimantan Timur terinfeksi COVID-19 sepulang dari perjalanan dinas. Seperti usai bepergian dari Jakarta.

“Sama dengan kejadian di Pemprov kan? Yang bergejala beberapa orang saja. Tapi karena kita melakukan tracing ternyata positif semua,” terang Masitah.

“Iya, di Pemprov banyak juga (terinfeksi COVID-19) tanpa gejala. Tapi ditemukan karena hasil dari tracing kan? Karena kontak erat (dengan orang terinfeksi COVID-19),” sebut Masitah menegaskan.

Meski kenaikan kasus di daerah sudah diperkirakan sebelumnya, seiring dengan kenaikan pesat kasus infeksi di Jakarta, namun terjadi kenaikan kasus infeksi signifikan dalam laporan harian Kalimantan Timur.

“Kemudian terlalu cepat begitu. Mengarahnya ke Omicron kuat ya. Cuma pendek waktunya sebagian juga tanpa gejala, cenderung ke sana (kecurigaan varian Omicron),” terang Masitah.

Namun demikian Masitah menggarisbawahi kepastian varian Omicron di Kalimantan Timur harus dibuktikan dari hasil Litbangkes Kemenkes RI.

“Cuma ya belum ada pembuktian ke arah situ. Tren kasus juga begitu masif, naiknya cepat. Rata-rata adalah kasus pasien melakukan isoman (isolasi mandiri) karena rata-rata gejala ringan,” demikian Masitah.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: