SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Provinsi Kalimantan Timur (Gabungan Kota Samarinda dan Kota Balikpapan) pada Juli 2019 terjadi inflasi sebesar 0,30 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,87 persen dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 2,08 persen.
“Sedangkan di Kota Samarinda pada Juli 2019 terjadi inflasi 0,59 persen dan Balikpapan mengalami deflasi sebesar -0,08 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, Atqo Mardiyanto dalam rilisnya, Kamis (1/8/2019).
Diuraikan, inflasi di Kaltim dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga dengan inflasi sebesar 1,96 persen diikuti oleh kelompok kesehatan sebesar 0,62 persen.
Kemudian, kelompok sandang sebesar 0,60 persen kemudian kelompok bahan makanan sebesar 0,37 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,21 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen. Sementara itu kelompok transportasi dan komunikasi mengalami deflasi sebesar -0,07 persen.
Mardiyanto menyebut, dari 82 kota pantauan IHK nasional, bulan Juli 2019 yaitu sebanyak 55 kota mengalami inflasi dan 27 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,88 persen dan terendah terjadi di Kota Makassar sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar -1,55 persen dan terendah di Kota Gorontalo sebesar -0,02 persen.
NTP Petani
Tentang nilai tukar petani (NTP) Kaltim pada Juli 2019 sebesar 94,34 atau naik 0,07 persen dibanding NTP pada bulan Juni. Peningkatan NTP disebabkan penurunan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang lebih besar daripada penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani (It).
NTP per subsektor Kaltim Juli 2019 yaitu Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 93,25, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 93,84, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 81,20, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 110,25 dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 104,40.
“Pada Juli 2019, ada 3 subsektor pertanian yang mengalami peningkatan NTP, yaitu subsektor tanaman pangan (0,60 persen), subsektor hortikultura (0,50 persen) dan subsektor peternakan (0,42 persen). Sedangkan, tanaman perkebunan rakyat dan perikanan masing-masing mengalami penurunan NTP dengan persentase sebesar 0,98 persen dan 0,18 persen,” ungkap Mardiyanto.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kaltim Juli 2019 sebesar 106,33 atau turun 0,33 persen dibanding NTUP pada bulan Juni yang tercatat sebesar 106,69. Ada 3 subsektor pertanian yang mengalami peningkatan NTUP, yaitu subsektor tanaman pangan, hortikultura dan peternakan. (001)
Tag: Inflasi