Inflasi November Didorong Naiknya Harga Pakaian dan Makanan

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Provinsi Kalimantan Timur (Gabungan 2 Kota Samarinda dan Balikpapan) pada November 2022 terjadi Inflasi sebesar 0,16 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender 5,11 persen dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 5,83 persen.

“Pada November 2022 terjadi Inflasi untuk Kota Samarinda sebesar 0,25 persen dan Kota Balikpapan juga terjadi inflasi sebesar 0,04 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana dalam rilisnya hari ini, Kamis (01/12/2022).

Menurut BPS, inflasi bulan November terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki mengalami kenaikan 0,65 persen; kemudian kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,58 persen.

Sedangkan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,50 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,42 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,26 persen; dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,05 persen.

“Sementara itu kelompok yang mengalami penurunan yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,38 persen; kemudian kelompok transportasi sebesar 0,07 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Untuk kelompok pendidikan pada bulan November 2022 cenderung stabil,” ujar Yusniar.

Pada Bulan November 2022 dari 90 kota pantauan IHK nasional, 62 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 1,15 persen, dan Inflasi terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Bandar Lampung. Sementara itu kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Tanjung Pandan sebesar 0,64 persen dan deflasi terendah sebesar 0,02 persen terjadi di Bungo.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: