
JAKARTA.NIAGA.ASIA – Group media ekonomi dan perbankan terkemuka, Infobank dan Lembaga Marketing Research Indonesia (MRI) mengukuhkan PT BPD Kaltim Kaltara (Bankaltimtara) sebagai Banking Service Excellence 2024 pada kategori “5 Consecutive Years in Service Excellence” pada ajang bergengsi 21st Infobank.
Bankaltimtara dikukuhkan Infobank- Lembaga MRI sebagai bank daerah terbaik dalam melayani nasabah atau Banking Service Excellence 2024 bersama bank daerah termuka lainnya seperti Bank Sulut-Gorontalo, Bank Jawa Barat (BJB), Bank Nagari, dan Bank Jatim.
Penghargaan Banking Service Excellence 2024 diserahkan langsung Editor in Chief Infobank Group Media, Eko B Supriyanto bersama Hari Puspito, Presiden Direktur MRI kepada Direktur Bisnis Bankaltimtara, Muhammad Edwin, mewakili Direktur Utama Bankaltimtara, Muhammad Yamin, di Bali Room Hotel Indonesia Kempensiki Jakarta, Selasa sore (2/7/2024).
Saat menerima penghargaan Banking Service Excellence 2024, Direktur Bisnis Bankaltimtara, Muhammad Edwin, didampingi Pemimpin Divisi Funding & Customer Management, Amuniantoyo, dan Pemimpin Sekretariat Perusahaan, Rita Kurniasih.
Editor in Chief Infobank Group Media, Eko B Supriyanto dalam kata pengantarnya sebelum menyerahkan penghargaan mengatakan, bank daerah dalam tiga tahun terakhir juga berkembang pesat sejak memasuk era digitalisasi, terutama dalam memberikan layanan kepada nasabah.
“Nasabah sangat dimudahkan dengan digitalisasi di perbankan,” katanya.
Penghargaan Banking Service Excellence 2024 diberikan Infobank-MRI dalam tiga kategori, yakni untuk bank konvensional, bank syariah, dan bank daerah.

Penghargaan yang diterima Bankaltimtara merupakan pengakuan atas kualitas layanan. Infobank-MRI sebelum memberikan penghargaan telah mengukur layanan Bankaltimtara melalui survei terhadap nasabah. Survei ini mencakup penilaian dari nasabah yang datang ke kantor cabang secara langsung maupun yang menggunakan layanan digital banking.
Untuk memastikan hasil yang akurat dan representatif, survei dilakukan melalui berbagai metode seperti online workshop, in-depth interview, focus group discussions, dan online survey.
Pengukuran customer experience nasabah dilakukan dengan menggunakan metode mystery shopping. Metode ini memungkinkan MRI untuk mengukur operational eTiciency dan proses layanan secara langsung melalui pengalaman nasabah yang diwakili oleh shopper yang bertindak sebagai pelanggan sesungguhnya.
Direktur Bisnis dan Syariah PT BPD Kaltim Kaltara, Muhammad Edwin, setelah menerima penghargaan Banking Service Excellence 2024 menyatakan, penghargaan ini adalah bukti nyata dari komitmen Bankaltimtara untuk terus memberikan layanan yang unggul dan adaptif terhadap perubahan dinamika pasar.
“Kami akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah kami,” ujar Edwin pada Niaga.Asia.
Menurut Edwin, Bankaltimtara terus bergerak meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, karena sebagai bank pembangunan daerah, punya kewajiban memajukan perekonomian desa.
Digitalisasi layanan terhadap nasabah di perkotaan terus maju, sedangkan untuk perdesaan juga bergerak maju, seiring menguatnya pembangunan infrastruktur komunikasi ke perdesaan.
“Penghargaan ini tidak hanya mengukuhkan posisi PT BPD Kaltim Kaltara sebagai pemimpin dalam layanan perbankan, tetapi juga menginspirasi bank lain untuk terus berusaha memberikan layanan terbaik kepada nasabah mereka di seluruh Indonesia,” kata Edwin.
Sebelum sesi penyerahan penghargaan, Infobank-MRI menghadirkan Prof. J. Soedradjad Djiwandono, Ph.D berbicara tentang ekonomi Indonesia ke depan. Soedradjad dalam makalahnya mengingatkan para bankir untuk memperhatikan perkembangan dunia, seperti memperhatikan kebijakan bank sentral Amerika Serikat, perang Ukraina vs Rusia yang tak berkesudahan, dan terganggunya alur perdagangan di Laut Merah karena adanya oleh pemberontak Houti.
“Bankir sekarang sudah sangat profesional, didukung staf yang hebat, dan teknologi informasi, tapi perhatikan juga perkembangan global, agar tak salah-salah membaut perhitungan saat menyalurkan kredit,” sarannya.
Soedradjad Djiwandono mengatakan, menguatnya dolar AS atau melemahnya rupiah, tidak akan menimbulkan guncangan besar terhadap ekonomi Indonesia, sepanjang tak menyentuh sektor riil.
“Kalau melemahnya rupiah membuat sembako naik, itu baru jadi masalah,” ucapnya.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Bankaltimtara