Ingat, Hari Belanja Diskon Indonesia dari 16-31 Agustus

aa
Kementerian Perdagangan menggelar konferensi pers tentang Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) 2019 di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (25/7).

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Kementerian Perdagangan mengajak masyarakat menyambut Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) yang digelar Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) DARI TANGGAL 16-31 Agustus 2019.

Hal ini disampaikan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina pada konferensi pers pelaksanaan HBDI di Jakarta, hari ini, Kamis (25/7). Turut hadir dalam konferensi pers ini Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah, Ketua Panitia HBDI 2019 Fetty Kwartati, serta Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Widjaja Kamdani.

“Terselenggaranya HBDI dapat dimanfaatkan sebagai sarana memacu daya beli masyarakat yang akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, HBDI menjadi kesempatan emas bagi anggota HIPPINDO yang bergerak di sektor ritel, kuliner, dan hiburan untuk lebih menggali potensi pasar secara maksimal serta menggairahkan sektor perdagangan dan pariwisata di dalam negeri,” ujar Srie.

Srie menjelaskan, HBDI merupakan acara tahunan HIPPINDO yang diluncurkan pertama kali pada 2017 sebagai kegiatan tahunan Indonesia Great Sale. Kegiatan HBDI kedua telah berlangsung secara nasional dan dipusatkan di Palembang bertepatan dengan perayaan ASIAN Games 2018 pada 8 Agustus—2 September 2018.

Selanjutnya, HBDI ketiga akan berlangsung secara nasional pada 16—31 Agustus 2019. Pada gelaran tahun ini, HBDI mengangkat tema Merah Putih Fun Pesta Diskon Persatukan Bangsa. Rencananya kegiatan ini akan dibuka Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 15 Agustus 2019 di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta.

Pada acara pembukaan tersebut, akan diselenggarakan Parade Merek Lokal Indonesia 2019 yang akan menampilkan produk-produk dari berbagai merek Indonesia yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian dan pendapatan devisa negara.

Menurut Srie, kegiatan HBDI diharapkan dapat meningkatkan konsumsi domestik serta menciptakan peluang lebih besar untuk perkembangan dan kemajuan UKM, para pelaku ekonomi kreatif, pusat perbelanjaan, dan pelaku bisnis ritel di seluruh Indonesia. Selain itu, HBDI dapat dimanfaatkan untuk menarik wisatawan mancanegara sekaligus memperkenalkan kebudayaan Indonesia.

“Saya mendorong para pelaku usaha agar promosi produk-produk dalam negeri baik produk makanan, minuman, kerajinan maupun fesyien dapat lebih serius sehingga akan lebih dikenal negara lain yang pada akhirnya dapat bersaing di ajang global. Semoga ke depan HBDI dapat digelar secara rutin serta menjadi acara ikonik rutin setiap tahun seperti Black Friday di Amerika Serikat atau Boxing Day Sale di Inggris,” terang Srie. (001)