
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menetapkan sejumlah atlet dan pelatih sebagai penerima bonus prestasi olahraga tahun 2024.
Kebijakan tersebut dilakukan beriringan dengan persiapan keberangkatan kontingen Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) ke-17 yang akan diselenggarakan di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 15-27 November 2025.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menegaskan bahwa pembinaan prestasi olahraga membutuhkan kesinambungan dan komitmen jangka panjang.
“Prestasi itu tidak muncul tiba-tiba. Ada proses panjang, kedisiplinan, dan dukungan pelatih di dalamnya. Itu yang kita jaga,” ujarnya, Senin (10/11/2025).
Total 62 penerima bonus terdiri atas 49 atlet dan 13 pelatih dari 23 cabang olahraga. Bonus diberikan berdasarkan capaian medali pada PON 2024.
Beberapa penerima bonus di antaranya Kirma (para atletik) yang meraih 2 emas, 1 perak, 1 perunggu, menerima Rp76.075.000, Abdul Halim (para panahan) mendapatkan 1 emas, 2 perak, menerima Rp25.080.000, Akmal Apti (squash) dengan 2 perunggu, menerima Rp17.150.000.
Kemudian, Ahmad Ferdi Maulana (futsal) demhan 1 perak, menerima Rp12.250.000. Secara keseluruhan, kontingen Balikpapan pada PON 2024 mencatat 7 medali emas, 9 perak, dan 14 perunggu.
Sementara pada Peparnas 2024, terdapat 33 penerima bonus dari 5 cabang olahraga, dengan raihan 4 emas, 6 perak, dan 12 perunggu.
Rahmad mengungkapkan bahwa bonus tersebut bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi bagian dari strategi mempertahankan motivasi dan konsistensi pembinaan.
“Ini bukan soal nominal. Ini pengakuan atas kerja keras. Kita ingin atlet merasa didukung, sehingga pembinaan tidak terputus,” jelasnya.
Tak hanya itu, Pemkot Balikpapan juga menyiapkan keberangkatan kontingen POPDA 2025. Jumlah kontingen mencapai 322 orang, terdiri dari 264 atlet pelajar, 58 pelatih, dan 16 pendamping.
Kontingen berasal dari berbagai sekolah dan klub pembinaan, menunjukkan bahwa jalur pembibitan atlet daerah berjalan melalui sistem sekolah dan komunitas.
“Regenerasi sangat penting. Pembinaan tidak boleh berhenti di level senior saja. Kita mulai dari pelajar, agar prestasi daerah tetap berkelanjutan,” tutur Rahmad.
Selain pembinaan teknis, pemerintah juga memperkuat dukungan sarana berlatih, peningkatan kompetensi pelatih, dan pemetaan cabang unggulan.
Ia menekankan, langkah tersebut diarahkan untuk mempersiapkan Balikpapan tidak hanya bersaing pada level provinsi, tetapi juga kembali melahirkan atlet untuk PON dan kejuaraan nasional.
Penulis : Putri | Editor : Intoniswan
Tag: bonus prestasi olahraga