Ini Kinerja Sektor ESDM Tahun 2021 Dan Program Kerja 2022

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada hari ini, Rabu (12/1), menyampaikan pernyataan pers berkaitan dengan capaian kinerja tahun 2021 dan program kerja tahun 2022 sektor energi dan sumber daya mineral. (Foto Kementerian ESDM)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Kinerja positif berhasil ditorehkan oleh Kementerian ESDM, seperti peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), peningkatan pemanfaatan gas domestik, pembangunan insfrastruktur kendaraan listrik, penurunan emisi, pemanfaatan reklamasi bekas tambang hingga mitigasi bencana geologi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan itu dalam pernyataan pers berkaitan dengan capaian kinerja tahun 2021 dan program kerja tahun 2022 sektor energi dan sumber daya mineral, pada hari ini, Rabu (12/1).

Kementerian ESDM tetap konsisten memberikan sumbangsih besar terhadap pemasukan negara. Tercatat realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM di tahun 2021 mencapai 156% dari target.

“PNBP sektor ESDM ditargetkan sebesar Rp121,2 triliun, sementara realisasinya sebesar Rp189,2 triliun,” kata Arifin. Pada tahun 2022, pemerintah akan menargetkan PNBP sektor ESDM sebesar Rp132,2 triliun.

Sementara itu, nilai investasi sektor ESDM tahun 2021 justru mencatatkan nilai signifikan sebesar USD28,2 miliar atau 107% dari realisasi tahun sebelumnya. Sedangkan target yang ditetapkan tahun 2022 sebesar USD32,6 miliar.

Menteri ESDM Arifin Tasrif. (Foto Kementerian ESDM)

Guna mendukung pemanfaatan dan pengembangan energi di tingkat daerah, hingga tahun 2021 Dewan Energi Nasional telah mengawal penyelesaian Rencana Umum Energi Daerah (RUED) di 22 provinsi.

Selebihnya, 1 provinsi masuk proses fasilitasi nomor register di Kemendagri, 7 provinsi masuk dalam Propemperda, dan 4 provinsi sudah memiliki draf Rancangan Peraturan Daerah RUED, tetapi belum ada anggaran tahun 2021.

Kementerian ESDM juga memiliki torehan apik atas kinerjanya sepanjang tahun 2021, diantaranya Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan E-LHKPN terbaik, Startegis Nasional Pencegahan Korupsi KPK terbaik, BMN Awards 2 tahun berturut-turut, geoportal terbaik, Government Public Relations dan media sosial terbaik, BKN Awards dan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBMM).

Selanjutnya mendapat predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 tahun berturut-turut, Energy Management for Building and Industry Category from ASEAN Energy Awards 2021, anugerah meritokrasi (Sangat Baik), pengelolaan arsip (Sangat Memuaskan), Kepatuhan Tinggi Standar Layanan Publik Ombdusman, Kualitas Pelaporan PMB dan Lelang Awards Ketegori Non Eksekusi (juara 2).

Pada kesempatan tersebut, Menteri ESDM juga memaparkan capaian dan program masing-masing subsektor sebagai berikut:

Minyak dan Gas Bumi

Porsi pemanfaatan gas domestik di tahun 2021 adalah sebesar 66%, jauh lebih besar dibandingkan porsi ekspor. Kebutuhan domestik sendiri banyak diserap oleh industri (27,69%). Total realisasi penyaluran gas bumi di tahun 2021 sebesar 5.684 billion british thermal unit per day (BBTUD).

“Ini didukung pembangunan infrastruktur penyaluran gas bumi dan pemberlakukan harga gas khusus untuk industri,” tegas Arifin.

Untuk program BBM Satu Harga telah menjangkau 331 lokasi hingga 2021, atau bertambah 78 lokasi dari 76 lokasi yang ditargetkan. Sementara itu, untuk infrastruktur jaringan gas kota, telah terbangun 799 rumah tangga tersambung jargas hingga tahun 2021 setelah mendapat tambahan 127 ribu Sambungan Rumah (SR).

“Kita berharap sambungan jargas ini bisa diperbesar sehingga kemandirian energi bisa dilaksanakan,” ungkap Arifin.

Di sisi hulu, realisasi lifting minyak mencapai 660 mbopd dan lifting gas 982 mboepd, di mana target lifting migas 2021, terdiri atas lifting minyak sebesar 705 mbopd dan lifting gas 1.007 mboepd. Sedangkan pada target di tahun 2022, lifting minyak 703 mbopd dan lifting gas sebesar 1036 mboepd.

Dalam rangka meningkatkan daya saing industri nasional, terobosan dilakukan melalui implementasi harga gas bumi tertentu untuk industri menjadi USD6/MMBTU di plant gate dengan meningkatkan alokasi pasokan gas bumi di 2021 dari 1.199,8 BBTUD menjadi 1.241 BBTUD.

“Penetapan harga gas akan mendorong terciptanya multiplier effect. Dengan harga gas yang kompetitif akan meningkatkan efisiensi industri nasional serta menarik investasi asing. Ini adalah misi Kementerian ESDM yang bisa menumbuhkan industri serta menyerap lapangan kerja baru,” kata Arifin.

Ketenagalistrikan

Pada 2021, konsumsi listrik per kapita mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 1.123 kWh/kapita. Hal ini tidak terlepas dari tumbuhnya kapasitas terpasang pembangkit listrik sebesar 74 Giga Watt (GW) di 2021 guna menjaga kebutuhan listrik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, realisasi rasio elektrifikasi tahun 2021 sebesar 99,45% dan rasio desa berlistrik mencapai 99,62%. Sementara pada tahun 2022, pemerintah menargetkan 100% baik rasio elektrifikasi maupun rasio desa berlistrik.

“Upaya tersebut bisa melalui perluasan jaringan, pembangunan minigrid, penyediaan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) dan pelaksanaan program Bantuan Pasang Baru Listrik bagi Rumah Tangga Miskin,” jelas Arifin.

Pada program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), pemerintah terus mempercepat status pembangunan infrastruktur dengan rincian 267 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) di 224 lokasi dan 266 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 265 lokasi sudah terbangun hingga 2021.

Desain PLTS Terapung Cirata.

Sementara itu, 71 unit sepeda motor telah dikonversi dari BBM ke listrik serta 29 unit sedang dalam proses penyelesaian.

Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Realisasi kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) hingga tahun 2021 mencapai 11.152 MW. Tambahan pembangkit EBT diantaranya dari PLTA Poso Peaker sebesar 260 MW, 3 unit PLTP sebesar 146,2 MW, PLTA Malea sebesar 90 MW, PLT Bioenergi sebesar 16,5 MW , 18 unit PLTM sebesar 111,25 MW, serta PLTS sebesar 26,08 MW. Untuk tahun 2022, ditargetkan kapasitas pembangkit EBT meningkat menjadi 11.791 MW.

“Sumber – sumber energi (EBT) ini harus dimanfaatkan agar bisa menurunkan emisi,” tegasnya.

Program mandatori biodiesel juga terus ditingkatkan. Realisasi pemanfaatan biodiesel sepanjang tahun 2021 tercatat sebesar 9,3 juta Kilo Liter. Capaian tersebut menghasilkan penghematan devisa sebesar Rp66,54 triliun (USD2,66 miliar). Pada tahun 2022, pemanfaatan biodiesel ditargetkan mencapai 10,1 juta KL.

“Kebijakan mandatori biodiesel dapat mengurangi impor minyak dan menghemat devisa,” ungkap Arifin.

Upaya menurunkan CO2 juga menjadi catatan manis bagi Pemerintah di 2021, dengan penurunan sebesar 69,5 juta ton CO2 atau melebihi target sebesar 67 juta ton CO2. Sedangkan pada tahun 2022 ditargetkan penurunan CO2 sebesar 91 juta ton. Hal ini sejalan dengan realisasi bauran EBT pembangkit listrik yang melebihi target, yaitu 13,5% dari target 12,9%.

“Aksi mitigasi yang menyumbang reduksi emsisi paling besar antara lain implementasi EBT, aplikasi efisiensi energi dan penerapan bahan bakar rendah karbon (gas alam),” ungkap Airifn.

Mineral dan Batubara

Pada tahun 2021, realisasi pemanfaatan batubara domestik atau DMO mencapai 133 juta ton dari produksi sebesar 614 juta ton atau 98,24% dari target 625 juta ton.

Di tahun 2022, Kementerian ESDM akan memprioritaskan kebutuhan batubara untuk pemenuhan kepentingan dalam negeri dengan target DMO sebesar 165,7 juta ton dari total produksi 663 juta ton.

Mendukung hilirisasi mineral, realisasi jumlah smelter hingga tahun 2021 mencapai 21 smelter. Sedangkan pada tahun 2022 direncanakan akan terdapat 7 tambahan smelter yang akan beroperasi, sehingga jumlah smelter menjadi 28 unit.

“Smelter akan mendorong multiplier effect ekonomi dan kesejahteraan rakyat Pemerintah terus mendorong peningkatan nilai tambah mineral,” ungkap Arifin.

Kementerian ESDM juga terus mengawasi pelaksanan reklamasi lahan bekas tambang. Realisasi di tahun 2021 sebesar 8.539 Ha dari target 7.025 dan ditargetkan sebesar 7.050 Ha pada tahun 2022.

Kegeologian

Kementerian ESDM terus melakukan mitigasi melalui pengembangan sistem peringatan dini, tanggap darurat, penyelidikan, pemetaan, dan sosialisasi. Selama tahun 2021, tercatat adanya erupsi di 11 gunung api; erupsi disertai awan panas di 3 gunung api, dan guguran lava di 7 gunung api. Dilaporkan pula terjadi gerakan tanah dimana sekitar 60% terjadi di Pulau Jawa, dengan 5 lokasi mengalami rusak parah.

Terkait mitigasi bencana Gunungapi Semeru, telah dilakukan pemutakhiran Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru sektor selatan untuk dapat mengurangi dampak kerusakan dan korban jiwa. Untuk membantu penanggulangan bencana, Tim ESDM Siaga Bencana telah menurunkan Tim Penyelamatan, Kesehatan, Logistik dan Alat Berat yang berasal dari Perusahaan sektor ESDM.

Sumber : Humas Kementerian ESDM | Editor : Intoniswan

Tag: