Ini Penjelasan Dinkes Soal Meninggalnya Lurah Mugirejo yang Terpapar Corona

Warga saat mengabadikan iring-iringan Satgas Covid-19 yang membawa jenazah almarhum Lurah Sumadi, saat melintas di Jalan DI Panjaitan, Minggu (30/8) pagi. (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Lurah Mugirejo Sumadi meninggal dunia akibat Covid-19, dan dimakamkan sesuai protokol, jelang tengah hari ini tadi. Sebelumnya, saat terkonfirmasi positif, almarhum memiliki sejumlah penyakit bawaan.

Comorbid, atau penyakit penyerta dalam kasus Covid-19, seperti disampaikan Satgas Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak dalam setiap kesempatan telekonferensi harian, tidak sedikit kasus justru memperburuk kondisi pasien Covid-19.

Bahkan, dikutip Niaga Asia dari penjelasan Andi, kasus positif Covid-19, disertai penyakit penyerta, mendominasi angka kematian pasien di Kalimantan Timur. Dimana, kasusnya per Sabtu (29/8) kemarin, berjumlah 155 kasus kematian.

Untuk diketahui, setiap pasien terkonfirmasi positif Covid-19, memiliki kode pasien. Penomoran diberikan, untuk memudahkan identifikasi kasus Covid-19.

Berita terkait :

Sepekan Diisolasi, Lurah Mugirejo Meninggal Akibat Corona

“SMD 861,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dr Ismed Kusasih, ditanya Niaga Asia melalui pesan instan, Minggu (30/8).

Dalam sesi tanya jawab, Ismed mengungkap sejumlah Comorbid, yang menyertai Lurah Sumadi, saat dalam perawatan isolasi medis RSUD AW Sjachranie, Samarinda.

Hipertensi, dan Diabetes Melitus,” ujar Ismed.

Sebelumnya, Ismed juga mengkonfirmasi, Lurah Sumadi masuk perawatan RSUD AW Sjachranie, sejak Senin 24 Agustus 2020 lalu. Sejauh ini, dari pelacakan kontak tim Dinkes Samarinda, yang bersangkutan tidak menyebabkan klaster penularan virus SARS-CoV-2 yang mengakibatkan Covid-19.

“Tidak (menyebabkan klaster). Alhamdulillah, hasil tracking sejauh ini (kontak erat Lurah Sumadi) negatif,” demikian Ismed, Sabtu (29/8). (006)

Tag: