Ini Tahapan Program Nasional Menuju Truk Zero ODOL

Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Aries Syahbudin. (Foto Humas Polri/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA  – Korlantas Polri resmi mencanangkan program nasional Indonesia Menuju Zero Over Dimension and Overload (ODOL). Program ini digelar secara bertahap dalam skema operasi nasional penertiban truk atau kendaraan ODOL.

Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Aries Syahbudin mengungkap, menuju Zero ODOL akan dilalui tiga tahap; sosialisasi, peringatan, dan penegakan hukum. Tahap sosialisasi ini dimulai sejak 1 Juni 2025

“Ini bukan hanya sekadar penyampaian imbauan, tapi kami lakukan pendekatan langsung kepada para pengemudi, pemilik kendaraan, hingga pengusaha jasa angkutan. Kami juga menjalin komunikasi dengan pihak BUMN dan pelaksana proyek pembangunan agar tidak lagi menggunakan kendaraan yang tidak sesuai dengan aturan,” ujarnya saat menghadiri rapat bersama para pemangku kepentingan di NTMC Korlantas, Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2025).

Setelah tahap sosialisasi, Korlantas akan masuk ke fase peringatan yang akan berlangsung pada 1–13 Juli. Dalam tahap ini, kendaraan yang masih tidak sesuai ketentuan akan didata dan diberikan teguran tertulis, termasuk penempelan stiker peringatan.

Penegakan hukum sendiri akan dilakukan pada 14–27 Juli bersamaan dengan pelaksanaan Operasi Patuh 2025.

“Seluruh data kendaraan yang terindikasi melanggar akan kami perbarui melalui pemetaan intelijen lalu lintas. Data itu kemudian kami kirimkan ke Kementerian Perhubungan untuk pengawasan saat uji KIR, serta ke Samsat untuk pengawasan saat proses perpanjangan STNK lima tahunan. Ini menjadi landasan kami untuk melakukan pendekatan lebih lanjut,” beber Aries.

Dalam tahap penegakan hukum, penindakan akan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia melalui operasi kewilayahan.

Tindakan tegas akan diberikan kepada kendaraan yang tidak memenuhi ketentuan, baik melalui tilang elektronik (ETLE) maupun non-elektronik. Selain itu, penindakan juga didukung olej alat timbang seperti Weight In Motion (WIM), jembatan timbang, dan alat timbang portabel yang disiagakan di sejumlah titik strategis.

“Ini bukan hanya soal penilangan, tapi penertiban menyeluruh agar angkutan barang di Indonesia lebih tertib dan aman. Kendaraan yang sudah ditindak juga akan terus kami awasi hingga dilakukan normalisasi,” tegas Aries.

Korlantas juga meminta seluruh jajaran Dirlantas dan Kasat Lantas di wilayah untuk aktif melakukan pendataan, pendekatan, serta pelaporan kegiatan melalui aplikasi daring Sislapops. Data dari setiap satuan akan menjadi dasar evaluasi kinerja dalam mendukung keberhasilan program ini.

Sumber: Divisi Humas Polri | Editor: Intoniswan

Tag: