Ini Terobosan Kreatif Duta-Putri Pariwisata Balikpapan di Ajang Pemilihan Kaltim 2024

Pasangan Duta Wisata Nadil Junio Rahman Kawulur dan Vania Dzakirah, hadir dengan program SIAP (Sistem Integrasi Aman Pariwisata), sebuah inisiatif yang menekankan pentingnya keamanan dalam berwisata. (Foto: Disporapar Balikpapan)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Pemilihan Duta Wisata dan Putri Pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim) Tahun 2024, yang akan berlangsung pada 12 Oktober 2024 di Samarinda, menjadi ajang penting bagi Balikpapan untuk memperkenalkan inovasi dan program kerja kreatif dari para wakilnya.

Tahun ini, Kota Balikpapan mengirimkan dua pasang Duta Wisata dan dua Putri Pariwisata yang memiliki visi jelas untuk mengembangkan sektor pariwisata yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.

Muhammad Nizam Ihsan Fadil dan Arum Janitra, pasangan pertama Duta Wisata Balikpapan, membawa semangat baru dalam pariwisata inklusif melalui program kerja mereka, SINAR (Suara Inklusif Nusantara).

Program ini tidak hanya menjadi gagasan besar tentang bagaimana destinasi wisata harus terbuka untuk semua orang, tetapi juga menjadi solusi nyata dalam upaya memfasilitasi penyandang disabilitas.

Dengan memastikan semua orang dapat menikmati pengalaman wisata yang setara, mereka berharap wisata di Kalimantan Timur akan menjadi lebih inklusif.

Putri Pariwisata Callista Misyantono Putri dengan program We Too yang fokus pada bagaimana digitalisasi dapat mengubah wajah pariwisata Balikpapan. (Foto: Disporapar Balikpapan)

“SINAR bukan hanya tentang akses fisik, tetapi juga tentang mendengarkan kebutuhan para penyandang disabilitas agar mereka bisa merasakan pengalaman wisata yang nyaman dan bermakna,” kata Arum Janitra, yang percaya bahwa inklusivitas adalah kunci bagi perkembangan pariwisata di masa depan.

Sementara itu, pasangan kedua Duta Wisata, Nadil Junio Rahman Kawulur dan Vania Dzakirah, hadir dengan fokus berbeda yang tak kalah penting.

Mereka memperkenalkan program SIAP (Sistem Integrasi Aman Pariwisata), sebuah inisiatif yang menekankan pentingnya keamanan dalam berwisata.

Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan wisata yang lebih aman melalui pelatihan keselamatan, papan informasi bahaya, dan peningkatan kesadaran masyarakat.

“Keamanan adalah salah satu aspek dari sapta pesona yang sering terabaikan. Melalui SIAP, kami ingin memastikan bahwa wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga merasa aman saat melakukannya,” jelas Nadil, yang juga berharap program ini dapat diterapkan secara luas di berbagai destinasi wisata.

Muhammad Nizam Ihsan Fadil dan Arum Janitra, pasangan pertama Duta Wisata Balikpapan, membawa semangat baru dalam pariwisata inklusif melalui program kerja mereka, SINAR (Suara Inklusif Nusantara). (Foto: Disporapar Balikpapan)

Di sisi Putri Pariwisata, Callista Misyantono Putri dengan program We Too, fokus pada bagaimana digitalisasi dapat mengubah wajah pariwisata Balikpapan.

Menggunakan aplikasi berbasis web, program ini mempermudah wisatawan dalam mengakses informasi tentang destinasi wisata.

Callista percaya bahwa kemajuan teknologi adalah kunci untuk menarik lebih banyak wisatawan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Manha Sara Zetta Elwore, Putri Pariwisata lainnya, mempromosikan WISE (Waste Into Sustainable Energy), yang merupakan inisiatif untuk mengelola limbah plastik di destinasi wisata.

Program ini tidak hanya berupaya mengurangi sampah, tetapi juga memanfaatkan limbah plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti ecobrick, sebuah solusi inovatif yang mengubah limbah menjadi bahan bangunan.

Manha Sara Zetta Elwore, Putri Pariwisata kedua, mempromosikan WISE (Waste Into Sustainable Energy), yang merupakan inisiatif untuk mengelola limbah plastik di destinasi wisata. (Foto: Disporapar Balikpapan)

Bagi Manha, menjaga lingkungan adalah bagian penting dari pengalaman wisata, dan Balikpapan harus menjadi contoh dalam pariwisata yang berkelanjutan.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Ratih Kusuma, memberikan apresiasi besar terhadap inovasi-inovasi itu.

Menurutnya, dengan adanya program-program kreatif tersebut, Balikpapan memiliki peluang besar untuk meraih penghargaan dalam pemilihan Duta dan Putri Pariwisata Kaltim 2024.

“Yang terpenting adalah wawasan yang luas, tidak hanya soal pariwisata, tetapi juga budaya, seni, dan isu-isu besar seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara. Duta kita harus siap menghadapi berbagai tantangan itu,” kata Ratih Kusuma, Senin 7 Oktober 2024.

Ratih juga menekankan pentingnya kesehatan dan integritas selama masa karantina di Samarinda, hingga nanti saatnya pemilihan.

Dengan semangat inklusivitas, keamanan, digitalisasi, dan keberlanjutan yang dibawa oleh para wakil Balikpapan, ajang pemilihan Duta dan Putri Pariwisata Kaltim 2024 bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga peluang untuk menunjukkan bagaimana Balikpapan siap menjadi destinasi wisata yang ramah, inovatif, dan berwawasan masa depan.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: