
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Tim RS Jiwa Soerojo Magelang, Jawa Tengah, sebagai pengampu Pelayanan Kesehatan Jiwa Regional III, berkunjung le RS Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam milik Pemprov Kaltim, Kamis 19 Juni 2025, untuk memastikan kesamaan pelayanan kesehatan jiwa.
Dalam visitasi itu, RSJD Atma Husada Mahakam memperlihatkan inovasi dan perkembangan layanan kesehatan jiwa yang kini jauh lebih humanis, dalam upaya pemulihan pasien dengan gangguan jiwa secara menyeluruh.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan empat RSUD yang menyediakan layanan kesehatan jiwa di kabupaten/kota yakni RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda, RSUD Kudungga Sangatta Kutai Timur, RSUD Aji Muhammad Parikesit Tenggarong Kutai Kartanegara, dan juga RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.
Direktur RSJD Atma Husada Mahakam Indah Puspitasari mengatakan, tujuan visitasi ini untuk memastikan kesamaan layanan pada rumah sakit-rumah sakit daerah, yang masuk dalam Pengampuan Pelayanan Kesehatan Jiwa Regional III yakni Kalimantan, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Tujuannya untuk melihat agar kita jangan sampai ada kesenjangan sarana dan prasarana, pelayanan dan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Jadi gap (kesenjangannya) tidak terlalu jauh dengan pengampu rumah sakit jiwa di Magelang, Provinsi dan Kabupaten/kota,” kata Indah, saat ditemui niaga.asia di RSJD Atma Husada Mahakam, Jalan Kakap, Samarinda, Jumat 20 Juni 2025.
Visitasi pengampuan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang telah dilakukan sejak 2023 lalu, agar rumah sakit daerah di masing-masing kabupaten/kota bisa memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang terbaik.
“Jadi pasien dari daerahnya bisa mendapatkan pelayanan penanganan awal di hulunya, jangan sampai pasien baru ditangani di hilirnya yakni kami (di rumah sakit). Jadi kita perlu bekerja sama denga seluruh rumah sakit penyedia layanan jiwa di kabupaten/kota,” ujar Indah.

Dalam kegiatan visitasi itu juga, RSJD Atma Husada berbagi inovasi dengan rumah sakit lain terkait layanan seperti skrining depresi, pembekalan pelatihan dan fasilitas seperti rawat inap pasien jiwa dan lainnya.
“Ke depannya ruangan kita lebih humanis, jadi nggak pakai jeruji atau palang besi. Sekarang ini, ada empat ruangan yang kita desain seperti kos-kosan dan kamarnya terbuka 24 jam. Kemudian ada taman di tengah ruang inap mereka,” terang Indah.
“Karena ruangannya terbuka, mereka bisa ngobrol sama temannya. Sekarang seperti itu, lebih humanis,” tambahnya.
Selain itu, kamar mandi yang disediakan pun lebih aman dengan penggunaan shower sentuh dan kloset jongkok yang menempel di lantai, agar pasien tidak bisa melukai dirinya saat gangguan kejiwaan kambuh.
“Bak mandi sekarang sudah tidak ada. Jendelanya diganti, jadi ukurannya lebih kecil agar mereka tidak bisa kabur,” terang Indah.
RSJD Atma Husada Mahakam memiliki kapasitas 190 tempat tidur, dengan tingkat keterisian saat ini 120-130 pasien.
“Penanganan pasien di Unit Perawatan Instensif Psikiatri (UPIP) juga sekarang tidak boleh diikat terus dalam 24 jam. Jadi ada waktunya dibuka, kalau mereka mau ke toilet. Jadi layanan di sini, kita mengedepankan aspek humanis,” demikian Indah Puspitasari.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: KesehatanKesehatan MentalRSJD Atma Husada MahakamSamarinda