Insiden Bunuh Diri Warga Jalan Antasari Gegerkan Pengunjung Go Mall Eks Plaza Mulia

Garis polisi membentang di sekitar lokasi jatuhnya korban di area masuk ke parkiran, depan pintu masuk Go Mall Samarinda, Kamis malam (7/8). (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Insiden tragis yang terjadi di Go Mall Samarinda, eks Plaza Mulia, pada Kamis malam (7/8) sekitar pukul 20.00 WITA, mengejutkan banyak pengunjung yang masih berada di pusat perbelanjaan tersebut hingga malam hari.

Seorang pria muda berinisial MA sekitar 20-an tahun ditemukan tewas mengenaskan di area jalur mau masuk ke parkiran, tepat di depan eskalator naik bagian luar dekat pintu masuk Go Mall (depan J.Co). Korban diduga kuat melompat dari lantai atas mall.

Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Iptu Dedi Lantang, membenarkan adanya laporan penemuan jasad pria muda di lokasi. Korban merupakan salah satu warga yang berdomisili di kawasan Jalan Antasari, Samarinda Ulu.

“Kami mendapat informasi bahwa ditemukan orang meninggal dunia yang diduga bunuh diri di gedung sekitar Jalan Bhayangkara. Dugaan awal korban melompat dari lantai atas. Saat ditemukan, kondisinya mengenaskan dengan luka parah di bagian kepala dan mulut,” ujarnya.

Korban sudah dinyatakan meninggal dunia oleh tim relawan medis yang pertama kali tiba di tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah kemudian dievakuasi ke rumah sakit untuk visum.

“Kami mendapat laporan dari grup relawan bahwa ada orang terjatuh dari mall. Setelah dicek di TKP, korban dinyatakan MD (meninggal dunia),” jelas salah satu relawan yang enggan disebutkan namanya.

Meski kejadian itu menghebohkan, beberapa pengunjung mengaku tidak mengetahui persis insiden tersebut. Salah satunya adalah Zara (22), yang saat itu sedang berada di Go Mall beberapa saat setelah kejadian.

“Saya ke sini sekitar jam 8 lewat hampir jam setengah 9. Enggak tahu ada kejadian itu,” terang Zara yang mengaku datang sendirian untuk nonton bioskop bersama teman yang tiba-tiba batal datang.

Mahasiswa Universitas Mulawarman ini pun mengaku merinding setelah tahu ada kejadian bunuh diri di sekitar tempat ia duduk.

“Pas tahu ceritanya jadi takut. Merinding. Tapi tadi memang seperti nggak terjadi apa-apa. Paling lihat bapak-bapak saja berdiri di situ (dekat lokasi kejadian). Polisi juga enggak lihat tadi, proses evakuasinya cepat,” lanjutnya.

Sementara itu, Jeje (19), seorang karyawan minimarket dekat lokasi jatuhnya korban, membenarkan bahwa malam itu sempat ramai dan ada mobil ambulans datang.

“Saya lihat rame-rame, ada apa. Awalnya saya nggak tahu ada yang bunuh diri di sekitar sini, karena kan sibuk jaga di dalam. Tahunya dari orang-orang, katanya ada yang bunuh diri. Saya langsung lemas denger ceritanya, walau enggak lihat langsung,” tuturnya.

Jeje mengatakan, kejadian diperkirakan terjadi sekitar pukul 20.00 WITA dan proses evakuasi berlangsung cukup cepat.

“Ambulansnya langsung datang. Tapi tetap aja takut. Apalagi kejadian dekat tempat saya kerja,” katanya.

Hariono, salah satu petugas keamanan di CGV bioskop dalam mall, membenarkan adanya insiden tersebut dan menyebut kejadian berlangsung saat penonton film sedang keluar-masuk.

“Iya, tadi ada informasi sekitar jam 8 memang ramai. Katanya ada yang loncat. Tapi suasana (di dalam) tetap seperti biasa, enggak terlalu heboh. Evakuasi juga cepat karena lokasinya itu terbuka. Korban jatuh dari lantai berapa, masih dalam penyidikan belum tahu juga,” paparnya.

Pihak manajemen Go Mall melalui salah satu perwakilannya, Alqan, menyatakan bahwa korban bukan karyawan atau staf tenant, melainkan pengunjung umum.

“Dari informasi awal yang kami terima, korban masuk ke area mall menggunakan sepeda motor. Dia bukan staf kami. Aktivitasnya di dalam mall belum diketahui dengan pasti,” beber Alqan.

Pihak mall mengaku langsung menghubungi polisi setelah menerima laporan dari tim lapangan. Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut motif di balik dugaan bunuh diri tersebut. Barang-barang pribadi korban telah diamankan dari TKP. Polisi juga akan menelusuri rekaman CCTV dan meminta keterangan sejumlah saksi.

“Kami akan telusuri kemungkinan adanya pesan yang ditinggalkan, masalah pribadi, atau faktor lain. Sementara motif belum bisa kami sampaikan,” tambah Iptu Dedi.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan

Tag: